4 Pelaku Perampokan Rumah Elit Buruan Interpol Didor

Balikpapan,Gerbangkaltim.com – Tim Jatanras Direktorat Kriminal Umum (Ditkrimum) Polda Kaltim terpaksa menembak kaki 4 dari 5 pelaku perampokan rumah elite di Balikpapan yang berhasil di ringkus di Batam, Kepulauan Riau. Selain beraksi di dalam negeri seperti Balikpapan, Surabaya, Bandung dan Batam para pelaku juga beraksi di Kuala Lumpur dan Johor Baru, Malayasia.

“Para pelaky perampokan ini buru Kepolisian RI dan Interpol, karena selain melakukaan aksinya di Indonesia, mereka juga beraksi di negeri jiran Malaysia, 4 dari 5 pelaku terpaksa ditembak, karena berusaha melarikan diri saat akan dibawa ke Balikpapan,”ujar Waka Polda Kaltim Brigjen Pol Hariyanto, didampingi Dirkrimum Polda Kaltim Kombes Pol Subandi, dan Kabid Humas Polda Kaltim Kombes Pol Yusuf Sutejo dalam pers rilis di Makopolda Kaltim, Jumat (20//2021.

Hariyanto mengatakan, lima perampokan sadis memiliki peran masing-masing yakni, SD merupakan otak pelaku yang berperan sebagai survei lokasi dan menentukan sasaran rumah yang akan di rampok.

“SD ini yang mengantar jemput dan menyediakan akomodasi seperti mobil yang juga kami amankan, digunakan mereka saat beraksi,” jelasnya.

Kemudian, pelaku lainnya berinisial ASD, JI, IS bertugas merusak pintu rumah dan pintu kamar korban, menyekap korban dan menguras harta korban yang bernilai rupiah. Sementara ASA bertugas untuk mengawasi situasi dari dalam rumah korban.

“Para pelaku merupakan komplotan perampok asal Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB),” ujarnya.

Dalam melakukan aksinya, mereka terlebih dulu mengincar target sasaran rumah yang akan di rampok. Kemudian setelah ditentukan, mereka pun mulai beraksi antara pukul 01.00 Wita hingga pukul 02.00 Wita.

Di Kota Balikpapan, dalam waktu dua hari, dua rumah yang menjadi sasara komplotan ini, pertama pada Kamis (29/7) perumahan Balikapan Regency claster Royal yang dihuni Warga Negara Asing (WNA) asal Tiongkok berinisial ZL dan ZZ serta seorang warga negara Balikpapan Nurfadillah Sherina Fresha, di sana pelaku menyekap korban dengan mengikat tangan dan mulut korban dan memasukannya dalam kamae

Dari rumah ini para pelaku berhasil mengambil barang berharga berupa perhiasan emas, jam tangan bermerek dan uang tunai Rp 5 juta.

Dilokasi kedua di Perumahan Balikpapan Baru claster Widsor, para pelaku beraksi pada Sabtu (31/8) sekira pukul 01.20 Wita. Di sana korban berinisial SN disekap dan diikat oleh pelaku.

Barang berharga seperti jam tangan bermerek, perhiasan emas, kamera dan uang tunai Rp 7 juta berhasil digondol komplotan ini.

“Dalam aksinya, para pelaku selalu menyekap korban dengan mengikat kaki tangan korban dan menutup kepala mereka, kemudian dimasukan dalam kamar, sedangka pelaku sendiri mengenakan topeng dan sarung tangan serta mengancam korbannya dengan menggunaka sajam,” paparnya.

Hariyanto menambahkan, usai kejadiab berdasarkan laporan korban, Tim Jatanras Direktorat Kriminal Umum (Ditkrimum) Polda Kaltim melakukan penyelidikan dan diperoleh petunjuk terhadap satu tersangka berinisial SD.

“SD berhasil diringkus padaSelasa (10/8) saat bersembunyi di perumahan Regency,” jelasnya.

Dari keterangan SD ini muncul empat nama pelaku lainnya yakni ASD, JI, IS dan ASA, yang saat itu telah kabur ke Batam, Kepulauan Riau.

Tim Jatanras Polda Kaltim dengan dibantu oleh kepolisian Polda Kepri serta Polres Balerang, berhasil menangkap 4 pelaku ini di Pulau Buluh, Kecamatan Bulang, Kota Batam.

“Para pelaku sulit dilacak karena selalu berpindah tempat dari pulau satu ke pulau lainnya di Batam, namun dengan kerja keras akhirnya keempatnya berhasil ditangkap di Pulau Buluh, Kecamatan Bulang, Kota Batam,” paparnya.

Dari hasil pemeriksaan, rupanya kelima komplotan perampok sadis ini merupakan buronan Polisi Diraja Malaysia. Karena aksinya melakukan perampokan di tiga lokasi dua TKP di Kuala Lumpur tahun 2014 dan satu aksi di Johor Baru di tahun 2018.

“Dalam melakukan aksinya di Malaysia, pelaku berpura-pura bekerja sebagai buruh di perkebunan kelapa sawit. Di sana lah mereka merencanakan dan langsung beraksi,” jelas Waka Polda Kaltim ini.

Setelah itu, para pelaku beraksi di Balerang, Batam Kepri, Kemudian di lanjuran di Kuningan, Bandung, Jabar dan Surabaya, Jatim terakhir di Balikpapan, Kaltim.

Dalam kegiatan Konprensi Pers pengungkapan Kasus Curas Lintas Negara dan Lintas Provinsi Polda Kaltim, hadir pula dua korban perampokan parao pelaku yakni Sin Hendry Thomas warga Perum Balikpapan Baru Claster Winsor dan Nurfadillah Sherina Fresha perumahan Balikapan Regency claster Royal.

“Kami diikat dan diancam dengan sajam dan dimasukan satu dalam kamar, setelah berhasil mengursa benda-benda berharga para pelaku langsung kabur,” ujar Nurfadillah Sherina Fresha.

Akibat kejadian tersebut, katanya, sampai saat ini ia masih merasakan truma.

Sementara itu, Sin Hendry Thomas warga Perum Balikpapan Baru Claster Winsor juga merasakan perlakukan sama dari para pelaku, namun ia bersyukur para pelaku ini sudah bisa berhasil diringkus.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

IKLANL-MEI
hosting terpercaya