Balikpapan, Gerbangkaltim.com – Terjadinya kebakaran Kilang Pertamina Balikpapan yang menewaskan satu orang dan lima orang korban luka, mengggencarkan warga Kota Balikpapan. Pasalnya, kejadian ini bukan kali pertama terjadi.

Anggota Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Balikpapan Parlindungan Sihotang mengatakan, kejadian kebakaran ini sudah kesekian kali terjadi di Kilang Pertamina Balikpapan.

Sehingga pihaknya akan mempertanyakan kepada Pertamina penerapan dari sistem kerja atau pola kerja Standar Operating Procedure (SOP) yang berlaku di Pertamina. “Apakah dilakukan sesuai dengan SOP yang ada atau ada kelalaian dari pengawasan SOP itu,” jelasnya, Selasa (17/5/2022).

Ia pun ingin mengetahui para pekerja yang berada di area Kilang Balikpapan sudah memenuhi dengan standar keamanan atau tidak. Mengingat, Kilang Pertamina ini merupakan pekerjaan yang berisiko tinggi, sehingga keamanan dan keselamatan kerja menjadi hal yang utama.

“Safety harus diutamakan. Apakah mereka setiap hari sebelum bekerja dilakukan safety meeting atau seperti apa cara periodiknya. Kemudian, pengawasan untuk peralatan kerja yang berada di sana, apakah ada audit atau tidak. Nanti Komisi IV DPRD Balikpapan akan mempertanyakan itu kepada Pertamina,” ujarnya.

Meskipun saat ini, dewan belum meninjau secara langsung ke lokasi kejadian kebakaran. Namun, dewan akan berencana untuk melakukan Inspeksi Mendadak (Sidak), karena kejadian kebakaran ini berulang kembali hingga menimbulkan korban jiwa.

“Rencana besok akan melakukan diskusi dengan teman-teman, apakah bisa langsung melakukan peninjauan ke lapangan atau tidak,” ungkapnya.

Politis Partai Nasdem sebagai anggota Komisi IV DPRD Balikpapan yang membidangi Bidang Ketenagakerjaan, mengucapkan turut belasungkawa dan turut prihatin dengan adanya pekerja yang meninggal dunia akibat kebakaran Kilang Pertamina Balikpapan.

Untuk itu, perlunya pihak Pertamina dapat melaksanakan audit secara keseluruhan, Karena ini sudah kejadian kesekian kali.

“Melaksanakan audit keseluruhan baik dari sisi standar kerjaannya, safety maupun operasional. Ini perlu dilakukan audit internal oleh pihak Pertamina, supaya tidak ada kejadian berulang seperti ini,” tutupnya.

Share.
Leave A Reply