Balikpapan, Gerbangkaltim.com – Pemkot Balikpapan dan Pertamina Hulu Mahakam (PHM) menjalin kerjasama dalam pengelolaan sampah menjadi gas metana (CH4) yang dimanfaatkan warga sekitar Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Manggar.

“Alhamdulillah artinya bermanfaat, mindset harus dirubah bahwa tempat pembuangan sampah itu limbahnya bau tapi pada kenyataannya lihat saja bisa dimanfaatkan,” ujar Wali Kota Rahmad Mas’ud usai pertemuan dan MoU Dengan PHM di TPA sekaligus menandatangani plakat kampung Energi sekaligus menyalahkan pipa api dari gas metana yang dikelola di TPA Manggar, Rabu (15/9/2021).

Rahmad mengatakan, sebanyak 3-4 RT dengan ratusan kepala keluarga (KK) sekitar TPA Manggar, Balikpapan Timur yang kini bisa memanfaatkan gas metana untuk keperluan memasak maupun penerangan,

“Menghasilkan ada 120 KK yang memanfaatkan dari limbah gas metanol menjadi produktif. Bagus kan untuk penerangan lampu, menggunakan masak. Jadi bermanfaat,” jelasnya.

Harapannya, bisa lebih dikembangkan lagi dan dinikmati masyarakat luas. Karenanya dia menyampaikan apresiasi kepada PHM yang telah berpartisipasi dan mendukung penuh.

Pertamina Hulu Mahakam (PHM) berharap, bisa memperluas bantuan infrastruktur bagi warga sekitar Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Manggar Balikpapan untuk pemanfaatan gas metana (CH4) untuk memasak maupun penerangan.

PHM sejauh ini baru memberikan bantuan untuk 120 KK dari total 640 KK warga sekitar TPA Manggar yang kini menikmati pemanfaatan gas metana (CH4) untuk memasak maupun peneragan.
“Capaiannya masih sekitar 120 , capaian keseluruhan sekitar 640 dan saya harapkan ini bisa di replikasi terus terus dengan beberapa program yang lain yang bisa dilakukan dibantu PHM,” ujar Agus Amperianto, General PHM.

“Kita melakukan perluasan jaringan pipa yang sudah disambungkan ke rumah-rumah. sebenarnya ini sejak tahun 2018 diawali dengan isu pemanfaatan lingkungan,” jelasnya.

Pihaknya juga tetap menunggu usulan kembali Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan untuk memperluas jaringan. Khususnya KK yang menjadfi prioritas untuk sambungan baru.

Sejak tahun 2013, Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan telah bekerjasama dengan organisasi dunia ICLEI dalam pengelolaan samaph menjadi gas metana (CH4)

Pelaksana Tugas Dinas Lingkungan Hidup (Plh) Kota Balikpapan ursamsiarini D. La Rosa mengatakan, sudah sekitar 600 kepala keluarga (KK) yang memanfaatkan gas metana hingga saat ini.

Gas metana tersebut dialirkan ke rumah-rumah warga di sekitar Tempat Pembuagan Akhir (TPA) Manggar, Balikpalan Timur yang bisa dimanfaatkan untuk memasak ataupun peneragan.

“Sekarang ini kan tercover ada tiga RT 36, RT 63, RT 61 (Kelurahan Manggar) jadi memang peanfaatan gas metana dilingkungan sekitar masyarakat ini,” paparnya.

Bukan hanya ICLEI, termasuk juga Pertamina Hulu Mahakam (PHM) melalui dana CSR juga turut membantu dalam penyediaan infrastruktur pendukung bagi 120 KK warga sekitar TPA Manggar.
“Pemanfaatan gas metan untuk masyarakat ini, artinya dukungan CSR PHM, dukungan semua project dari organisasi dunia itu termanfaatkan dengan maksimal,” ujarnya.

Masyarakat juga bisa lebih berhemat, karena murah secara ekonomis dibandingkan menggunakan gas elpiji ukuran 3 kg. Bahkan hanya Rp 10 ribu per bulan untuk biaya pemeliharaan.

“Sangat jauh lebih murah dibanding kita harus membeli tabung gas rutin setiap bulan ukuran besar 10 kg atau 3 kg. Sudah termanfaatkan ada 600 KK kurang lebih,” ujarnya

Menurutnya, dari 350-400 ton sampah yang masuk ke TPA Manggar setiap harinya sekitar 40 persen yang diolah menjadi gas metana kemudian dialirkan ke rumah-rumah warga.

Share.
Leave A Reply