Samarinda, Gerbangkaltim.com – Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDI Perjuangan Kaltim menggelar pelatihan kaderisasi tingkat pratama melalui Badan Pelatihan dan Pendidikan Partai (Badiklat).

Kegiatan ini diikuti sebanyak 147 orang dari yang berasal dari 10 kabupaten dan kota di Kaltim, dengan pola hybrid online. Dimana untuk mentor atau pemateri dihadirkan offline, sementara masing-masing peserta mengikuti pelatihan secara virtual.

Acara digelar sejak Jumat 7 – 9 Agustus 2021, disebutkan bakal menjadi wadah untuk menggembleng kader PDIP Kaltim agar menjadi militan berdasarkan ajaran pemikiran Bung Karno.

Sebagai partai pelopor, dalam pergerakannya kader dinilai harus berwatak gotong royong juga revolusioner. Tentunya poin ini harus dipahamkan terlebih dahulu dan menjadi materi dasar dari partai berlambang kepala banteng moncong putih ini.

Mulai dari visi dan misi partai, AD/ART partai, sejarah partai mulai dari masa PNI hingga PDI Perjuangan.

“Mereka yang selama ini berkecimpung di partai, intinya harus tau dulu, tau sejarah dan dasarnya dulu,” kata Iswandi Wakil Ketua Bidang Ideologi dan Kaderisasi DPD PDI Perjuangan Kaltim.

Lebih lanjut Iswandi menjelaskan, kaderisasi ini memungkinkan dilaksanakan bertahap, tiap bulan sekali, dengan target peserta yang sama, yakni 147 orang.

Di waktu normal kata dia, pendidikan Pratama biasanya dilakukan dengan menempatkan peserta untuk menginap di rumah penduduk, ke desa selama beberapa waktu. Di sana mereka digembleng, agitasi propaganda hingga melihat langsung kondisi masyarakat.

Tetapi karena pandemi Covid-19, keadaan zaman sudah berubah. Kaderisasi digelar secara hybrid online. Tetapi bukan berarti menghilangkan tujuan utama dalam proses kaderisasi.

Sementara itu, Emira Ananda Moeis menyebutkan, dalam kaderisasi, yang mana sebagai partai pelopor, kader harus mempunyai militansi dan watak gotong royong juga progresif revolusioner.

Olehnya itu, setiap peserta akan diberikan pemahaman ajaran atau buah pikir bapak bangsa yakni Bung Karno. Banyak materi yang dibekali dalam ini. Mulai dari sejarah lahirnya pancasila 1 Juni, Pancasila dan Marhaenisme, sejarah partai sejak PNI ke PDI sampai PDI-P.

“Banyak materi yang disampaikan, termasuk buah pikir ajaran Bung Karno,”ungkapnya.

Pemetaan politik juga tak lepas pembahasan dalam kaderisasi ini, kemudian tata kelola partai. Sharing season pengalaman soal Pileg dan Pilkada pun ditularkan kepada peserta.

Calon kader juga kata perempuan yang akrab disapa Nanda Nanda ini, mereka harus memahami bahwa the way of life (cara hidup) Pancasila tidak hanya sekedar pembelajaran.

“Tapi pancasila harus menjadi falsafah hidup kami,”kata anggota DPRD Kaltim ini. (yul)

Share.
Leave A Reply