Balikpapan, Gerbangkaltim.com -PLN Unit Induk Wilayah Kalitimra di tahun 2023 mendatang berencana mengoperasionalkan listrik desa bertenaga surya atau PLTS di 14 titik wilayah terpencil dan pedalaman Kalimantan Timur dan Utara.

Saat tim Energi Baru Terbarukan (EBT PLN) Pusat melakukan survei dan kajian.

“14 titik itu gunakan PLTS direncanakan 2023 sudah beroperasi di Kaltim dan Kaltara,” ungkap GM PLN UIW Kaltimra Saleh Siswanto tanpa menyebutkan lokasinya, saat buka puasa bersama stakeholder ddan media, Rabu (27/4/2022).

Menurutnya, untuk wilayah terpencing dan isolasi sangat memungkinkan dibangunan PLTS namun konsepan in tidak dapat diterapkan secara menyeluruh di daerah terbuka atau perkotaan mengingat terbatasnya lahan.

“PLTS tidak seluruhnya. PLTS plts terbatasnya lahan, untuk satu MW butuh 1,5 hektar satu lapangan bola,” sebutnya didampingi Humas PLN UIW Kaltimra Zulkarnain.

Padahal dengan energi surya ini, 1 megawatt bisa menghasilkan listrik untuk menerangi 1 kecamatan sekitar 1000 KK dengan komsumsi listrik sekitar 1000 VA.

“Selain PLTS, juga akan dibangun PLTA di Sungai Klei dan Sungai Mentarangan dengan kapasitas dibawah 100 MW. “Itu di RUPTL sudah tercantum,” ujarnya.

Dalam rencana jangka panjang kelistrikan di kaltimra, juga akan dibangun PLTA atau Kayan Hidro Energi yang memiliki potensi listrik hingga 10 ribu MW, di Kaltara.

“Beban puncak se pulau Kalimantan ya sekitar 2500 MW, ini potensinya sampai 10 ribu MW. Memang pembangunan bertahap tapi itu bukan PLN yang bangun itu dari IPP. Tapi kita terserah dari pemerintah apakah kelebihan dibeli PLN kita siap, karena PLN penugasan,”bebernya.

Sementara untuk Planning tahun 2060 kedepan, PLN harus zero emisi. Seluruh pembangkita berbahan bakar fosil akan diistirahatkan (retire).

PLN salah satu mengembangkan pembangkit listrik tenaga air atau hidro sepeti di Kayan, Kaltara, Klei dan Mentarang disamping juga mengembangkan pembangunan PLTS di wilayah terpencil dan pedalaman dengan program listrik desa.

Share.
Leave A Reply