BALIKPAPAN, Gerbangkaltim.com – Ditreskrium Polda Kaltim bekerjasama dengan PSSI Kaltim, Selasa (10/9), menggelar deklasi anti mafia bola, dalam rangka mewujudkan kemajuan persepakbolaan nasional. Deklarasi diikuti 3 tim besar di Kaltim yang berlaga di Liga Satu dan Dua.

Deklasari dihadiri Manajer Borneo FC, Dandri Dauri. Dari Liga Dua dihadiri Manajer Mitra Kukar, Suwanto dan Manajer Persiba Balikpapan Sayid Ryanezard, termasuk puluha personel tim satgas anti mafia bola dari Polda Kaltim.

Pembentukan satgas, sesuai perintah Kapolri, untuk memenuhi harapan masyarakat yang menginginkan pertandingan bersih tanpa kecurangan. Apalagi masih didapati adanya laporan terkait dugaan pengaturan skor.

Pembentukan seperti ini, juga dilakukan di daerah lain seperti Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatra Barta, Riau, Sulsesl. Total ada 13 wilayah yang sudah mendeklarasikan anti mafia bola.

“Kami apresiasi pembentukan satgas ini,” kata para manajer klub yang hadir.

Sementara Exco PSSI sekaligus Ketua Asprov PSSI Kaltim, Yunus Nusi menilai kehadiran satgas ini akan membuat pengadil di lapangan bekerja secara profesional dan menikmati jalannya pertandingan.

“Pengadil di lapangan akan bekerja tanpa intimidasi,” kata Yunus.

Selama ini PSSI telah merumahkan sebanyak 17 wasit Liga 1 dan Liga 2, karea dianggap berlaku tidak adil di lapangan. Itu karena adanya tekanan saat memimpin pertandingan.

Ketua Satgas anti mafia bola, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Kaltim, Kombes Pol Andhi Triastanto mengatakan deklarasi ini bertujuan untuk memberantas mafia bola.

“Karena masih ada mafia bola di lapangan, maka satgas ini akan menindak pelanggaran dan pengaturan skor,” ucapnya. (mh/gk)

Share.
Leave A Reply