Balikpapan, Gerbangkaltim.com – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Balikpapan telah menyiapkan sebanyak 20 orang dokter spesialis anak sebagai Langkah antisipasi penyakit hepatitis aku yang merebak di Tanah Air.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Balikpapan, Andi Sri Juliarty mengatakan, pihaknya sudah menyiapkan langkah untuk mengantisipasi penyakit hepatitis aku ini. Salah satunya telah menyiapkan sebanyak 20 dokter spesialis anak di Kota Balikpapan untuk bersiaga.

“Kita sudah siagakan 20 orang dokter, dari Kemenkes sendiri sudah mengatur SOP dan alur rujukan. Rumah sakit menyiapkan laboratorium dan tenaga ahli, serta ruang perwatannya,” ujarnya, (15/5/2022).

Sebelumnya, juru bicara Kementerian Kesehatan RI Siti Nadia Tarmizi mengonfirmasi dua kasus kematian baru diduga hepatitis misterius per Kamis (12/5).

Salah satunya dari Kaltim, anak berusia di bawah 10 tahun. Kasusnya terjadi di Kota Samarinda, namun masih dalam dugaan.

Anak tersebut sempat dirawat di salah satu rumah sakit di Kota Samarinda. Penanganannya pun dilakukan sesuai dengan SOP rumah sakit.

“Alhamdulillah kalau di Balikpapan sampai sekarang belum ada kasus ditemukan. Mudah-mudahan tidak sampai masuk ke sini,” ujar Dio sapaan akrab Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Balikpapan, Andi Sri Juliarty .

Kementerian Kesehatan sendiri sebenarnya telah menerbitkan surat edaran tentang Kewaspadaan Terhadap Penemuan Kasus Hepatitis Akut yang belum diketahui penyebabnya.

Dalam surat tersebut, pemerintah daerah diminta memantau dan melaporkan kasus syndrome jaundince akut ke Sistem Kewaspadaan Dini dan Respon (SKDR).

Kemudian meminta rumah sakit melakukan hospital record review kasus hepatitis akut misterius.

Surat ini disebut sebagai tindak lanjut dari kematian tiga anak di Jakarta yang diduga terjangkit hepatitis akut misterius.

Surat edaran tersebut telah diteruskan ke Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota serta ke seluruh rumah sakit yang ada di wilayah Kalimantan Timur.

Pencegahan dini lainnya juga dengan mengedukasi masyarakat melalui media promosi supaya lebih waspada, dan yang paling penting masyarakat diminta untuk tidak panik.

“Masyarakat juga bisa mengakses laman resmi Dinkes, kita perkenalkan kasus ini dan bagaimana mencegahnya,” tutup Dio

Share.
Leave A Reply