Balikpapan, Gerbangkaltim.com – Kementeri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) menaruh perhatian serius dengan adanya permasalah petambang batu barea yang terjadi di Kawasan IKN Nusantara. Pasalnya, salah satu tugas KLHK dalam memulihkan lingkungan di IKN Nusantara ialah memperbaiki lubang tambang.

“Dari data kita, Provinsi Kalimantan Timur menempati posisi pertama yang mengalami kerusakan lingkungan akibat lubang tambang. Kemudian disusul Provinsi Bangka Belitung, Provinsi Kalimantan Tengah, Provinsi Kalimantan Selatan, dan Provinsi Kalimantan Barat,” ujar Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar, Rabu (23/3/2022).

Dimana dari 820 ribu hektar lubang tambang se-Indonesia, setidaknya Kalimantan Timur menyumbang 154 ribu hektar lubang tambang.

Siti Nurbaya menyampaikan apresiasi kepada masyarakat di sekitar kawasan IKN Nusantara yang telah berani menyampaikan aduannya terkait adanya aktivitas pertambangan batu bara illegal yang terjadi di kawasan IKN Nusantara.

“Saya dapat aduan masyarakay, katanya ada excavator di dalam, begitu dikasih tau kemudian ketahuan kordinatnya, Gakum KLHK turun dan ternyata kejadiannya benar, bahkan eksavatornya bukan satu malahan ada empat, ” ujarnya.

Temuan ini, lanjutnya, langsung diproses secara hukum, disamping itu Kementerian KLHK juga akan terus menunggu adanya aduan masyarakat tentang gangguan terhadap lingkungan tersebut.

Dalam kunjungan kerja ini, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar juga menggelar diskusi Indonesia’s FoLU Net Sink 2030 dengan tema Mengembalikan Kalimantan’s Hutan Tropika Basah.

Kegiatan ini diikuti sejumlah tim ahli, pakar kehutanan, guru besar dan 21 dekan Fakultas Kehutanan se Indonesia yang tergabung dalam Forum Pimpinan Lembaga Pendidikan Tinggi Kehutanan Indonesia (FOReTIKA).

Dalam diskusi itu, dilakukan pembahasan terkait pola hutan yang dinilai tepat untuk memulihkan hutan alam di Indonesia, termasuk dalam kawasan IKN Nusantara. Dimana pembahasan berlandaskan perkembangan keilmuan kehutanan dan lingkungan untuk menjadi perhatian di sejumlah perguruan tinggi.

“Semua akademisi punya catatan yang baik, kita masih terus melangkah karena apa yang dilaksanakan di IKN nanti bisa menjadi contoh sekaligus paralel dalam perkembangan keilmuan,” ujar Menteri KLHK Siti Nurbaya.

Banyak catatan penting yang diberikan oleh para pakar atau akademisi dalam pertemuan tersebut, terutama terkait masalah aspek sosial yang dinilai penting dalam pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.

“Langkah selanjutnya masih banyak, setelah ini setiap kampus akan berkonsolidasi terutama dalam kaitannya kehutanan dan pertanian,” jelasnya.

IKN Nusantara merupakan sebuah wilayah atau kawasan yang perlu didalami melalui sebuah proses dan analisis lingkungan kehutanan yang matang dan sesuai dengan standard.

Diantaranya dengan menerapkan proses low karbon, membangun emisi, memberikan nilai ekonomi karbon bagi rakyat, dan memberi keadilan pada masyarakat hukum adat.

“Ya, tentu saja ini akan diterapkan dalam pembangunan IKN Nusantara,” tutupnya.

Share.
Leave A Reply