Samarinda, Gerbang Kaltim.com – Mahasiswa asal Kabupaten Nunukan, Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara), mengeluhkan fasilitas dan beberapa kondisi bangunan di Asrama Putra Mahasiswa Nunukan di kawasan Jalan Wahid Hasim 2 Gang Asrama Ayu Sempaja, Kota Samarinda.

Bersama teman-teman seprofesinya, Ketua Asrama Putra Mahasiswa Nunukan Basri, mengungkapkan semua yang dirasakan, seperti sulitnya kebutuhan air dan terkndalan aliran listrik di asrama yang ditinggali bersama mahasiswa lainnya.

 

Basri, Ketua Asrama Putra Mahasiswa Nunukan.

Fasilitas dan keberadaan Asrama Putra Mahasiswa Kabupaten Nunukan yang berada di Kota Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim), dirasakan cukup memprihatinkan. Terutama soal air bersih dan listrik PLN.

Seperti dilansir https://kitateropong.com/, Basri, mewakili mahasiswa lainnya yang menempati asrama mengatakan, jika dipandang dari luar bangunan, Asrama Putra Mahasiswa Kabupaten Nunukan itu tampak megah, apalagi bangunnya bertingkat.

“Tapi, coba masuk kedalamnya dan lihatlah kondisi interior serta fasilitas lain didalamnya. Seperti plafon sudah terlihat pada rontok dan berapa ruang/kamar, termasuk kamar mandi kumuh dan kotor. Kamar mandi, toiletnya begitu kotor terpantau kurang terawat, karena tidak adanya air,” ungkap Basri yang diamini teman-temannya.

Ketua Asrama Putra Mahasiswa Nunukan itu menjelaskan, kalau ditanya soal keluhan di asrama ini cukup banyak. Misalnya, persoalan air PDAM, kami tidak punya. Sudah tidak mengalir, karena sudah diputus.

Terputusnya saluran air itu, terangnya, karena menunggak pembayaran. Begitu juga soal aliran listrik (PLN).

“PLN dulunya kilometer, karena tidak bayar juga akhirnya di putus. Kondisi dan fasilitas gedung asrama ini juga memprihatinkan seperti, plafon mulai berjatuhan, kamar mandi toilet yang tidak begitu terawat, karena tidak adanya air.” jelas mahasiswa lainnya.

Selama ini, sambung mahasiswa lain, mereka sangat bingung, harus mengadu kemana. Karena sudah juga menyampaikan keluhan ini ke pemerintah kabupaten, tapi belum ada respon atau tindakan nyata. Sangat memprihatinkan.

“Kalau cerita perhatian pemerintah, ya pernah juga datang ke asrama ini, tapi cuma sampai depan asrama saja. Kalau untuk Asrama Putri Mahasiswi Nunukan, mereka (Pemda) pernah berkunjung kesana saja, tapi di asrama putra ini tidak diperhatikan,” tambah mereka.

Menurut Basri, diputusnya saluran air PDAM di asrama putra sudah terbilang cukup lama. Hal itu diketahui dari temannya yang lebih dulu darinya tinggal di asrama itu. terputusnya air PDAM itu disebut-sebut sejak tahun 2012.

Sedangkan untuk kilometer PLN yang juga tidak dibayar maka di putus PLN, sehingga  sekarang meraka menggunakan token pulsa. Yang lebih memprihatinkan lagi, untuk pembelian pulsa PLN, para mahasiswa itu harus membeli sendiri.

Harapan Basri dan teman mahasiswa lainnya, semoga Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Nunukan atau melalui instansi terkait bisa segera memperhatikan terhadap kondisi dan situasi Asrama Putara Mahasiswa Kabupaten Nunukan yang berada di Ibu Kota Kalimantan Timur ini.

Share.
Leave A Reply