BALIKPAPAN, Gerbangkaltim.com,– Pantai sepanjang Klandasan, Pesisir Balikpapan kembali tercemar tumpahan minyak pada Minggu (8/3/2020) sore.

Tumpahan minyak sejenis lantung itu diduga sengaja dibuang oleh salah satu kapal tanker yang lalu lalang di perairan Balikpapan ini.

Pantai yang tercemar tumpahan minyak itu mulai dari Pantai Monumen Perjuangan Rakyat (Monperasi), Pantai Kilang Mandiri, Pantai Kemala Bhayagkari, dan Pantai Banua Patrai serta pantai Adhi Pradana. Kemunculan tumpahan minyak mengejutkan pengunjung yang cukup banyak di hari Minggu.

Berdasarkan informasi Gerbangkaltim.com yang dihimpun di lapangan, tumpahan minyak diketahui sekitar pukul 17.00 Wita. Kemunculan tumpahan minyak mengejutkan pengunjung yang cukup banyak di hari Minggu. Pengunjung dan keluarga yang biasanya bersantai di tepi pantai, banyak yang memilih menepi dan membatalkan bermain air laut. Nelayan dan para pemancing di beberapa lokasi sepanjang pantai juga merasa terganggu dengan air laut yang berwarna hitam berkilau-kilauan.

Tim gabungan penanggulangan tumpahan minyak yakni UPTD Pos Kota, Relawan Garruda, Pol Airud, BLH, RESSCUE KOPPAD, PSC 119, IEA, Banda, Pertamina RU V dan Pertamina Hulu Mahakam langsung mendatangi tempat tumpahan. Selain melakukan pengecekan sebaran pantai yang terdampak tumpahan minyak, juga diambil sampel minyak yang di beberapa tempat.

Sampel tumpahan minyak yang dibawa tim dari Pertamina. (mh/gk)

Pengambilan sampel tumpahan minyak dilakukan oleh petugas dari Pertamina, untuk diketahui jenis tumpahan minyak ini. Dari hasil laboratorium, diharapkan dapat diketahui jenis minyak dan dan darimana kapal yang sengaja membuangnya.

Hingga saat ini belum ada pihak yang menyatakan bertanggung jawab atas tumpahan minyak. Diduga kuat, tumpahan minyak berasal dari ballas atau air cucian kapal tanker yang berlabuh di tengah laut.

“Kami mendapat informasi dari IEA bahwa ada tumpahan minyak. Berdasarkan info itu, kami langsung melakukan pengecekan ke lokasi, dan memang ada tumpahan minyak,” kata Petugas Pol Airud, Bripka Taufik Ismail kepada Gerbangkaltim.com.

Petugas yang berada di lokasi langsung mengamankan lokasi agar dijauhi oleh warga yang sedang berada di pantai. Di samping itu, juga mulai dilakukan pembersihan pantai yang tercemar.

Kejadian tumpahan minyak yang sengaja dibuang oleh kapal-kapal tanker kerap terjadi di wilayah laut Balikpapan. Kendati demikian, banyak yang lolos karena kapal keburu pergi meninggalkan Balikpapan menuju ke luar negeri.

Tumpahan minyak terbesar terjadi dua tahun lalu, tepatnya pada akhir Maret 2018. Tumpahan diketahui bukan dari kapal tangker yang membuang limbah, namun dari jalur pipa minyak bawah laut yang terkena tarik jangkar kapal asing.(mh/gk)

Share.
Leave A Reply