BALIKPAPAN, Gerbangkaltim.com – Seekor Penyu Lekang (Lepidochelys Olivacea) diperkirakan berusia 10 tahun, Kamis (1/8/2019) kemarin terjerat jaring nelayan saat sedang merengge di Perairan Manggar, Kota Balikpapan, Kalimantan Timur (Kaltim).

Penyu sepanjang 77 centimeter itu kemudian diserahkan ke Petugas Polairud Polda Kaltim untuk dilepasliarkan (Release) kembali ke laut.

“Kami salut dengan nelayan di Balikpapan. Respon mereka sangat bagus terhadap penyu. Mereka tidak ingin hewan langka yang ada di perairan kita (Kaltim,Red) punah,” Ujar Brigadir Taufik Ismail, anggota Polairud Polda Kaltim, Jumat (2/8/2019) pagi.

Pelepasan terhadap penyu berjenis kelamin betina itu dilakukan Polairud Polda Kaltim Kamis sorekemarin sekitar pukul 17.39 Wita di Perairan Manggar bersama Ipunk dari Beacon (Komunitas Pecinta Elang). Sebelum dilepas ke habitatnya, penyu seberat 20 kilogram itu lebih dulu di data.

Tercatat sejak 2018-2019, jumlah penyu yang berhasil diselamatkan tim gabungan Polairud, Perikanan dan TNI AL di Kaltim sebanyak 11 ekor. Itu terdiri jenis Penyu Lekang, Penyu Hijau (Chelonia Mydas) dan Penyu Sisik (Eretmochelys Imbricata).

Penyu Lekang disebut juga olive ridley sea turtle. Penyu ini merupakan spesies penyu yang hidup di perairan tropis dan subtropis yang berperairan dangkal. Penyu lekang ditemukan bertelur di Samudra Hindia, Samudra Pasifik, dan pantai di pulau-pulau besar.

Bentuk tubuh penyu lekang tidak mengalami perubahan dengan bentuk nenek moyangnya 100 juta tahun yang lalu berdasarkan temuan fosilnya. Karapas penyu berfungsi untuk melindunginya dari faktor lingkungan. Kulit penyu lebih ringan dibandingkan kura-kura sehingga mereka begerak lebih cepat. Daya apung air mengurangi berat cangkang penyu sehingga hewan ini tidak keberatan membawa cangkangnya saat berenang di air. (mh/gk)

Share.
Leave A Reply