GANGGUAN kesehatan mulut seperti sakit gigi dan gusi sebaiknya tidak diabaikan. Terkadang, hal tersebut bisa menjadi peringatan masalah kesehatan di bagian tubuh lain.

Seperti dilansir dari laman Mirror, Senin (6/6/2022), berikut sembilan tanda bahaya atau peringatan saat Anda mengalami masalah kesehatan mulut yang patut menjadi perhatian.

  1. Gusi Sakit Bisa Jadi Penanda Diabetes
    Dokter gigi dari Bupa Dental Care, Neil Sikka, menyebutkan sudah banyak bukti penelitian bahwa pengidap diabetes memiliki risiko lebih tinggi terkena penyakit gusi.

    “Dokter gigi tidak hanya mencari masalah yang dapat dilihat secara fisik, mereka juga dilatih untuk mengidentifikasi bau yang berasal dari gigi dan gusi. Aroma buah pir sering mengindikasikan diabetes yang tak terkontrol,” ujar Sikka.

    2. Plak Berlebih Bisa Jadi Penanda Ganggian Paru Paru
    Jika mulut mengandung banyak plak, bakterinya berpotensi menyebar ke paru-paru. Kondisi demikian menyebabkan infeksi atau memperburuk kondisi yang ada seperti emfisema dan penyakit paru obstruktif kronik. Sikka menganjurkan pasien yang merasa di mulutnya ada banyak plak untuk segera berkonsultasi dengan dokter.

    3. Bercak Putih di Lidah Bisa Jadi Penanda Awal Kanker
    Bercak putih atau bintik-bintik di lidah bisa mengindikasikan infeksi jamur, seperti sariawan. Kondisi itu tidak berbahaya dan dapat dengan mudah diobati dengan gel mulut dari apotek.

Namun, jika area putih di lidah itu keras, rata, dan tidak dapat dihilangkan, itu bisa jadi adalah leukoplakia, yang merupakan tanda awal kanker.

  1. Suara Serak Bisa Jadi Penanda Kerusakan Saraf
    Bukan hanya gigi dan gusi yang diperiksa oleh dokter gigi, tapi juga bibir, lidah, pipi, dasar mulut, langit-langit mulut, serta tenggorokan. Suara serak juga akan jadi perhatian lantaran bisa menjadi tanda kerusakan saraf, bahkan kanker mulut.

Jika suara serak terus-menerus berlangsung lebih dari dua pekan, itu tidak boleh diabaikan.

5. Gigi Aus Bisa Jadi Penanda Stres
Stres parah dapat menyebabkan seseorang menggertakkan atau mengatupkan gigi yang memicu keausan serta masalah dengan sendi rahang.

“Gigi yang rusak atau aus, gigi sensitif, gigi yang patah, dan tambalan yang patah adalah gejala dari menggertakkan gigi, yang dapat disebabkan oleh stres atau kecemasan,” ucap dokter gigi di Holt Dental Care di Norfolk, Susie Lloyd.

Sumber : PMJ NEWS

Share.
Leave A Reply