129 Warga Binaan Lapas Banjarmasin Ikuti Program Pendidikan Kesetaraan

Lapas Banjarmasin
Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjenpas) Kalimantan Selatan, Mulyadi membuka secara resmi Program Pendidikan Kesetaraan bagi sebanyak 129 Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Banjarmasin, Senin (10/11/2025).

Banjarmasin, Gerbangkaltim.com – Sebanyak 129 Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Banjarmasin resmi mengikuti Program Pendidikan Kesetaraan yang dibuka, Senin (10/11/2025) di Aula Lapas Banjarmasin.

Kegiatan ini dibuka langsung oleh Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjenpas) Kalimantan Selatan, Mulyadi.

Dari total peserta, 45 orang mengikuti Paket A, 43 orang Paket B, dan 41 orang Paket C. Program ini terlaksana atas kerja sama Lapas Banjarmasin dengan PKBM Azzahra, serta dihadiri oleh Kalapas Akhmad Herriansyah, jajaran pejabat struktural, dan para peserta didik WBP.

Sebagai tanda dimulainya kegiatan belajar, Kakanwil Ditjenpas Kalsel Mulyadi bersama Kalapas Akhmad Herriansyah dan Kepala PKBM Azzahra, Rachmi Utari, S.Pd, secara simbolis mengalungkan ID card dan menyerahkan alat tulis kepada perwakilan peserta. Momen tersebut disambut antusias oleh para WBP yang memenuhi aula.

Dalam sambutannya, Kakanwil Mulyadi menegaskan bahwa pendidikan di Lapas merupakan bagian penting dari proses pembinaan moral dan karakter.

“Pendidikan di Lapas bukan hanya tentang ilmu pengetahuan, tetapi juga pembentukan karakter dan kesadaran moral. Melalui pendidikan, kita menanamkan nilai tanggung jawab, disiplin, dan kepercayaan diri. Inilah bekal penting bagi Warga Binaan untuk kembali berperan positif di masyarakat,” ujar Mulyadi.

Sementara itu, Kalapas Akhmad Herriansyah menekankan bahwa program ini menjadi bukti nyata perhatian negara terhadap masa depan warga binaan.

“Program pendidikan kesetaraan ini menjadi bekal bagi mereka di masa depan. Ada WBP yang bahkan belum menyelesaikan pendidikan dasar. Kami ingin memastikan mereka memiliki kesempatan memperbaiki diri melalui pendidikan,” ujarnya.

Senada, Kepala PKBM Azzahra, Rachmi Utari, S.Pd, menyampaikan apresiasinya atas kolaborasi dengan Lapas Banjarmasin.

“Kami bangga dapat berkontribusi dalam pembinaan di lingkungan pemasyarakatan. Setiap manusia berhak untuk berubah, dan pendidikan adalah jalan terbaik untuk membuka masa depan yang baru,” tuturnya.

Program pendidikan kesetaraan di Lapas Banjarmasin menjadi simbol harapan baru bagi para WBP. Di balik dinding yang membatasi, semangat belajar mereka justru tumbuh dan menyala membuktikan bahwa pendidikan tak mengenal ruang dan waktu.

Tinggalkan Komentar