171 Relawan Angkat 637 Kg Sampah di Pesisir PPU, PT KPB Dorong Kolaborasi Jaga Ekosistem Laut

Pertamina
Sebanyak 637 kilogram sampah berhasil dikumpulkan dalam aksi bersih pantai (coastal clean up) yang digelar di Pantai Baru Nusantara, Kecamatan Nenang, Penajam Paser Utara (PPU), pada Selasa (2/9/2025).

Penajam Paser Utara, Gerbangkaltim.com – Sebanyak 637 kilogram sampah berhasil dikumpulkan dalam aksi bersih pantai (coastal clean up) yang digelar di Pantai Baru Nusantara, Kecamatan Nenang, Penajam Paser Utara (PPU), pada Selasa (2/9). Kegiatan ini merupakan bagian dari Program Biodiversity Area Lawe-Lawe yang diinisiasi oleh PT Kilang Pertamina Balikpapan (KPB), sebagai bentuk kepedulian terhadap kelestarian lingkungan pesisir.

Aksi bersih pantai tersebut melibatkan 171 relawan dari berbagai elemen, mulai dari pemerintah daerah, pelajar, komunitas lingkungan, kelompok sadar wisata (Pokdarwis), lembaga pemberdayaan masyarakat, hingga warga sekitar.

Komitmen Lingkungan dan Edukasi Publik

Vice President Legal and Relation PT KPB, Asep Sulaeman, menyebut kegiatan ini bukan sekadar aksi bersih-bersih, tetapi bagian dari upaya jangka panjang dalam menjaga ekosistem laut dari pencemaran, khususnya sampah plastik.

“Kami ingin mengedukasi masyarakat agar mengurangi penggunaan plastik sekali pakai. Coastal Clean Up ini adalah bentuk tanggung jawab kolektif dalam melindungi laut dari pencemaran,” ujarnya, Rabu (3/9/2025).

Dari total sampah yang terkumpul, tercatat 136 kg merupakan sampah organik, 382,4 kg anorganik, dan 118 kg sampah residu. Sampah anorganik yang masih bernilai guna akan dikelola oleh kelompok lingkungan setempat sebagai bagian dari penerapan ekonomi sirkular.

Apresiasi Pemerintah Daerah
Bupati Penajam Paser Utara, Mudyat Noor, mengapresiasi inisiatif PT KPB dan kolaborasi lintas sektor dalam kegiatan ini. Ia berharap gerakan serupa dapat berkelanjutan demi menjaga kebersihan pantai sekaligus mendukung sektor pariwisata pesisir.

“Kegiatan ini adalah langkah konkret mengurangi pencemaran laut. Kami mendukung penuh dan berharap menjadi agenda rutin di wilayah PPU,” ujar Mudyat.

Kondisi Darurat Sampah Laut
Masalah sampah laut menjadi perhatian global, termasuk di Indonesia.

Laporan Duke University bersama UNEP mencatat Indonesia menghasilkan sekitar 3,2 juta ton limbah plastik tidak terkelola setiap tahun, dengan sekitar 1,29 juta ton diperkirakan mencemari lautan.

Di wilayah PPU, riset yang dipublikasikan di ResearchGate pada 2025 menemukan rata-rata 413,6 partikel mikroplastik per meter persegi di pesisir Tanjung Jumlai. Sebanyak 65% partikel tersebut merupakan fragmen plastik—menunjukkan tingginya paparan pencemaran mikroplastik di pesisir.

Dukungan Komunitas Lokal
Ketua Pokdarwis Baru Nusantara, Aji Muhammad Arif, mengapresiasi keterlibatan masyarakat dalam kegiatan ini. Ia berharap Pantai Baru Nusantara terus dijaga kebersihannya agar tetap menjadi destinasi wisata yang menarik.

“Kami berterima kasih kepada PT KPB atas dukungannya. Semoga kegiatan ini menjadi agenda berkelanjutan,” ujar Aji.

Melalui aksi ini, PT KPB mendorong kolaborasi berkelanjutan antara perusahaan, pemerintah, dan masyarakat dalam menjaga lingkungan pesisir. Inisiatif ini juga sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG) ke-14: Life Below Water, yang menekankan pentingnya perlindungan ekosistem laut bagi generasi mendatang.

 

Tinggalkan Komentar