Anggaran Dinas Perdagangan Balikpapan Terpangkas 66 Persen, Sejumlah Kegiatan Fisik Tertunda

Pemkot Balikpapan
Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Balikpapan, Haemusri Umar

Balikpapan, Gerbangkaltim.com — Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Balikpapan, Haemusri Umar, mengungkapkan bahwa sejumlah kegiatan fisik di instansinya harus ditunda akibat pemangkasan anggaran yang cukup signifikan pada tahun 2026.

Dari total anggaran yang semula 100 persen, Disdag hanya menerima sekitar 34 persen saja untuk pelaksanaan kegiatan di tahun depan.

“Artinya, masyarakat memang harus memahami bahwa beberapa kegiatan fisik akhirnya tertunda. Dari anggaran seratus persen, kami hanya bisa melaksanakan sekitar tiga puluh empat persen saja pada tahun 2026,” ujar Haemusri, Rabu (12/11).

Menurutnya, pemangkasan anggaran tersebut berdampak langsung pada beberapa program peningkatan sarana perdagangan, termasuk revitalisasi pasar dan pengawasan distribusi bahan kebutuhan pokok. Namun, pihaknya tetap memastikan kegiatan prioritas tetap berjalan sesuai arahan Pemerintah Kota Balikpapan.

Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2026, Haemusri menegaskan bahwa pengawasan terhadap ketersediaan bahan pokok dan energi terus dilakukan secara intensif. Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Balikpapan, yang berada di bawah koordinasi Bank Indonesia, Badan Pusat Statistik (BPS), dan Perum Bulog, telah menyiapkan langkah antisipasi terhadap potensi kelangkaan komoditas.

“Untuk pasokan beras, Alhamdulillah, cukup aman hingga bulan Februari 2026. Saat ini kita memiliki sekitar 4.000 ton cadangan beras,” jelasnya.

Selain itu, Disdag bersama TPID juga memantau ketersediaan LPG 3 kilogram, yang menjadi perhatian utama bagi masyarakat berpenghasilan rendah. Berdasarkan data terakhir, pasokan LPG di Balikpapan masih mencukupi kebutuhan hingga akhir tahun.

“LPG 3 kilogram ini memang kita awasi ketat. Sesuai ketentuan, hanya diperuntukkan bagi keluarga miskin, nelayan, pengemudi angkutan umum, dan pelaku usaha mikro. Kami juga sudah berkoordinasi dengan Pertamina untuk ikut melakukan pengawasan distribusi di lapangan,” tambahnya.

Haemusri menegaskan, tidak hanya bahan pokok dan LPG, namun pasokan bahan bakar minyak (BBM) di wilayah Balikpapan dan Kalimantan Timur secara umum juga dalam kondisi aman.

“Informasi terakhir yang kami terima, stok BBM untuk Balikpapan dan sekitarnya cukup dan terpantau stabil,” pungkasnya.

Dengan demikian, meskipun menghadapi keterbatasan anggaran, Dinas Perdagangan Kota Balikpapan memastikan stabilitas harga dan ketersediaan kebutuhan pokok tetap menjadi prioritas utama menjelang akhir tahun.

Tinggalkan Komentar