ATS Masih Tinggi, Balikpapan Siapkan Program Wajib Sekolah 13 Tahun Mulai 2027

Pemkot Balikpapan
Kepala Disdikbud Balikpapan, Irfan Taufik

Balikpapan, Gerbangkaltim.com – Pemerintah Kota Balikpapan melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) menegaskan rencana penerapan wajib sekolah 13 tahun mulai tahun 2027. Program ini merupakan upaya serius untuk menekan angka Anak Tidak Sekolah (ATS) yang saat ini masih tergolong tinggi di kota tersebut.

Kepala Disdikbud Balikpapan, Irfan Taufik, mengungkapkan bahwa tahun 2027 akan menjadi momentum penting bagi dunia pendidikan di Balikpapan. Menurutnya, kebijakan wajib belajar 13 tahun yang mencakup pendidikan dari PAUD hingga SMA akan disosialisasikan secara masif kepada masyarakat mulai tahun depan.

“Tahun 2027 itu sudah mulai kami terapkan. Anak-anak di Balikpapan wajib sekolah 13 tahun, dimulai dari pendidikan anak usia dini,” ujar, Sabtu (8/11/2025).

Irfan menjelaskan, dorongan kebijakan ini muncul karena masih banyaknya anak yang tidak bersekolah di usia dini. Berdasarkan data Disdikbud, jumlah ATS di Balikpapan mencapai 2.000 hingga 3.000 anak, dengan mayoritas berasal dari kelompok usia 5–6 tahun.

“Angka ATS kita masih tinggi. Banyak orang tua yang justru lebih memilih mengarahkan anaknya ke kursus calistung (membaca, menulis, berhitung), padahal itu bukan syarat masuk sekolah,” tegasnya.

Menurut Irfan, orientasi pada kemampuan calistung sejak dini justru dapat menghambat perkembangan anak. Ia menilai pendidikan di usia emas seharusnya lebih menekankan pada pembentukan aspek kognitif, emosional, dan sosial.

“Yang penting bukan anak bisa membaca atau menulis lebih cepat, tapi bagaimana anak-anak mampu mengontrol emosi, bersosialisasi, dan berinteraksi dengan lingkungannya,” jelasnya.

Disdikbud Balikpapan kini tengah menyiapkan regulasi serta dukungan anggaran agar kebijakan wajib sekolah 13 tahun dapat berjalan efektif. Program ini juga akan melibatkan berbagai pemangku kepentingan, termasuk lembaga PAUD dan forum-forum pendidikan seperti Forum Adiwiyata, yang selama ini berperan aktif dalam penguatan karakter dan kepedulian lingkungan di sekolah.

Irfan berharap, penerapan wajib belajar 13 tahun menjadi tonggak penting peningkatan kualitas sumber daya manusia di Balikpapan.

“Kami ingin memastikan tidak ada lagi anak-anak Balikpapan yang tertinggal dari pendidikan. Semua harus mendapat kesempatan yang sama sejak usia dini,” pungkasnya.

 

Tinggalkan Komentar