BGN Kalimantan Timur Perketat Pengawasan Makanan Sekolah, Pastikan Tak Ada Produk Basi Tersalurkan
Balikpapan, Gerbangkaltim.com — Badan Gizi Nasional (BGN) mempertegas langkah pengawasan terhadap distribusi makanan bergizi di sekolah-sekolah wilayah Kalimantan Timur. Langkah ini diambil sebagai respon atas sejumlah temuan makanan tidak layak konsumsi yang sempat beredar di beberapa daerah.
Koordinator Regional BGN Kalimantan Timur, Binti Maulina Putri, menegaskan bahwa setiap indikasi makanan basi akan langsung ditindak tegas. Menurutnya, kebijakan penarikan produk dari peredaran dilakukan tanpa kompromi demi menjamin keamanan konsumsi bagi siswa.
“Kami tidak mentoleransi makanan yang tidak layak. Begitu ada laporan atau temuan, kami instruksikan sekolah untuk segera menarik produk dan menghentikan distribusi,” ujarnya seusai kegiatan evaluasi program gizi di Balikpapan.
Binti mengungkapkan, beberapa insiden sempat ditemukan di sejumlah lokasi seperti Kelurahan Kalijati, Balikpapan Kembar, dan Samarinda. Meski demikian, ia memastikan penanganan dilakukan cepat sehingga makanan basi tidak sampai dikonsumsi oleh peserta didik.
Dalam upaya pencegahan, BGN terus memperkuat Standar Operasional Prosedur (SOP) dan meningkatkan pengawasan terhadap Satuan Pelaksana Pemenuhan Gizi (SPPG). Binti menekankan pentingnya kepatuhan mitra terhadap standar mutu bahan pangan sejak tahap pengadaan.
“Kami ingatkan semua pihak agar tidak tergoda bahan murah tanpa kualitas. Prosesnya harus ketat dari hulu sampai hilir,” tegasnya.
Saat ini, Balikpapan baru memiliki 10 SPPG aktif dari potensi sekitar 65 unit. Dari jumlah tersebut, tujuh telah mengantongi sertifikat laik higiene, sedangkan tiga lainnya masih menjalani proses sertifikasi.
BGN memberikan toleransi bagi SPPG yang masih berproses, namun tetap menuntut progres nyata. Bila dalam waktu satu bulan tidak ada perkembangan, maka akan direkomendasikan penghentian sementara operasional.
“Kami ingin semua mitra bekerja profesional dan bertanggung jawab. Anak-anak harus mendapat makanan bergizi, aman, dan layak konsumsi,” tutup Binti.
Dengan langkah pengawasan ketat dan pendampingan berkelanjutan, BGN optimistis program makanan bergizi di sekolah dapat berjalan lebih terarah serta berkontribusi nyata bagi peningkatan kualitas gizi anak di Kalimantan Timur.
BACA JUGA
