Budidaya Bioflok di Lapas Banjarmasin, Kalapas Turun Langsung Beri Pakan Ikan Bersama Warga Binaan

Lapas Banjarmasin
Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Banjarmasin Akhmad Herriansyah turun langsung ke kolam bioflok untuk memberi pakan ikan nila dan papuyu (batok) bersama jajaran Seksi Kegiatan Kerja (Giatja) dan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP), Selasa (30/12/2025).

Balikpapan, Gerbangkaltim.com — Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Banjarmasin Akhmad Herriansyah turun langsung ke kolam bioflok untuk memberi pakan ikan nila dan papuyu (batok) bersama jajaran Seksi Kegiatan Kerja (Giatja) dan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP), Selasa (30/12/2025).

Kegiatan tersebut menjadi bagian dari program pembinaan kemandirian di bidang perikanan yang terus dikembangkan Lapas Banjarmasin sebagai upaya membekali warga binaan dengan keterampilan produktif dan bernilai ekonomi.

Selain Kalapas, kegiatan ini juga diikuti oleh Kepala Seksi Giatja Hazairin, Kepala Subseksi Bimbingan Kerja dan Pengelolaan Hasil Kerja Ikrar Aulia, staf Giatja, serta sejumlah WBP yang terlibat langsung dalam pengelolaan kolam bioflok.

Kolam bioflok menjadi salah satu sarana unggulan pembinaan kemandirian di Lapas Banjarmasin. Melalui metode ini, warga binaan dilibatkan secara aktif dalam seluruh tahapan budidaya ikan air tawar, mulai dari perawatan kolam, pemberian pakan, pengelolaan kualitas air, hingga persiapan panen.

Kalapas Kelas IIA Banjarmasin Akhmad Herriansyah menegaskan bahwa keberhasilan program pembinaan tidak hanya ditentukan oleh sarana, tetapi juga oleh pengawasan dan pendampingan yang berkelanjutan.

“Pengelolaan kolam bioflok ini harus terus dipantau secara rutin agar berjalan maksimal. Program pembinaan seperti ini kami harapkan benar-benar memberikan manfaat nyata dan keterampilan yang bisa digunakan warga binaan setelah mereka kembali ke masyarakat,” ujar Akhmad Herriansyah.

Ia menambahkan, kegiatan budidaya perikanan juga menjadi media pembelajaran karakter, seperti disiplin, tanggung jawab, dan kerja sama, yang sejalan dengan tujuan pemasyarakatan.

Sementara itu, salah satu warga binaan yang terlibat dalam kegiatan tersebut, Zainudin, mengaku bersyukur dapat mengikuti program pembinaan perikanan. Menurutnya, pengalaman langsung mengelola kolam ikan memberikan wawasan baru yang sebelumnya belum pernah ia dapatkan.

“Kami belajar bagaimana cara memelihara ikan dengan benar, bekerja sama, dan bertanggung jawab. Ilmu ini sangat berguna dan bisa menjadi bekal usaha ketika kami sudah bebas nanti,” kata Zainudin.

Melalui kegiatan pemberian pakan ikan ini, Lapas Kelas IIA Banjarmasin berharap budidaya ikan nila dan papuyu di kolam bioflok dapat terus berkembang, sekaligus menumbuhkan semangat kerja dan kemandirian warga binaan sebagai bagian dari proses reintegrasi sosial.

Tinggalkan Komentar