DKK Balikpapan Awasi Ketat Produksi Makanan Bergizi Gratis di SPPG

Pemkot Balikpapan
Kepala DKK Balikpapan, Alwiati

Balikpapan, Gerbangkaltim.com — Dinas Kesehatan Kota (DKK) Balikpapan mempertegas langkah pengawasan terhadap proses produksi makanan dalam program Makanan Bergizi Gratis (MBG) yang disiapkan melalui Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Pengawasan ini dilakukan untuk memastikan setiap tahapan produksi berjalan sesuai dengan standar keamanan pangan dan higienitas yang berlaku.

Kepala DKK Balikpapan, Alwiati mengatakan, pihaknya berperan di tahap awal atau hulu dalam menjamin mutu makanan. Mulai dari pelatihan bagi tenaga gizi dan pengawasan makanan hingga pemeriksaan kelayakan sanitasi lingkungan produksi menjadi fokus utama pembinaan.

“Kami sudah memberikan pelatihan kepada seluruh tenaga gizi dan pengawasan makanan. Mereka diwajibkan menerapkan standar kebersihan serta mengikuti panduan produksi yang sudah ditetapkan,” ujarnya, saat ditemui usai mengikuti Hari Kesehatan Ke 61, di Balai Kota Balikpapan, Rabu (12/11/2025).

Menurut Alwiati, pengawasan tidak dilakukan setiap hari, namun berjalan secara rutin dan terjadwal. Evaluasi lapangan dilakukan untuk memastikan seluruh prosedur dipatuhi. Selain itu, DKK juga mengeluarkan rekomendasi Sanitasi Lingkungan Hidup Sekolah (SLHS) sebagai syarat kelayakan distribusi makanan ke sekolah.

Terkait adanya keluhan terhadap kualitas makanan yang dibagikan, Alwiati menjelaskan bahwa penanganan laporan dilakukan oleh Dinas Pendidikan, mengingat mereka berinteraksi langsung dengan satuan pendidikan.

“Kami bekerja di bagian hulu, memastikan proses produksinya aman. Namun penilaian langsung terhadap kualitas makanan di sekolah menjadi tanggung jawab guru dan pihak sekolah,” jelasnya.

Ia menambahkan, peran guru dan tenaga pendidik sangat penting dalam memantau konsumsi siswa setiap hari. Bila ditemukan masalah, laporan segera disampaikan agar bisa ditindaklanjuti oleh instansi berwenang.

Program Makanan Bergizi Gratis sendiri merupakan upaya pemerintah untuk menekan angka gizi buruk dan meningkatkan asupan nutrisi anak usia sekolah di Balikpapan. Pemerintah berharap program ini mampu menciptakan generasi yang lebih sehat dan produktif.

Alwiati menegaskan, keberhasilan program bergantung pada kerja sama lintas instansi serta partisipasi masyarakat.

“Kesehatan bukan hasil instan. Ini investasi jangka panjang yang harus dijaga bersama agar anak-anak kita tumbuh cerdas dan kuat,” pungkasnya.

Tinggalkan Komentar