DKP3 Balikpapan Salurkan CPPD Untuk Keluarga Rentan

Pemkot Balikpapan
Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKP3) Kota Balikpapan, Sri Wahyuningsih

Balikpapan, Gerbangkaltim.com – Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan melalui Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKP3) menyalurkan kembali Cadangan Pangan Pemerintah Daerah (CPPD) yang ditujukan untuk masyarakat rentan.

CPPD ini adalah persediaan pangan pokok yang dikelola dan disimpan oleh pemerintah daerah untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat, terutama saat terjadi kekurangan pangan, gejolak harga, atau bencana alam. Cadangan ini juga bertujuan untuk menjaga stabilitas harga dan ketersediaan pangan dan penanganan stunting di tingkat daerah.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKP3) Kota Balikpapan, Sri Wahyuningsih mengatakan, penyaluran CPPD dibagi dalam dua skema utama yakni bantuan beras dan bantuan paket protein.

Untuk bantuan beras di Kot Balikpapan ditujukan bagi 938 kepala keluarga (KK) di lima kelurahan prioritas yang mengacu pada peta kerentanan pangan dan data kemiskinan dari Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE) tahun 2024.

“Data penerima ini benar-benar hasil penggabungan dua sumber, sehingga tepat sasaran. Dan untuk penyaluran berasnya dilakukan empat kali setahun, tahap pertama sudah berjalan Juli lalu,” ujarnya, Minggu (10/8/2025).
Sedangkan untuk paket protein menyasar kepada sebanyak 192 KK yang memiliki anggota keluarga berisiko stunting, bukan yang sudah mengalami stunting. Dimana, paket ini berisi daging ayam segar dan 10 butir telur, disalurkan selama tiga bulan berturut-turut, yakni Juli, Agustus, dan September 2025.

“Jadi penyaluran paket protein ini fokus pencegahan stunting,” jelasnya.

Dikatakannya, untuk data penerima diambil dari BKKBN melalui DP3AKB Kota Balikpapan yang mencakup di 34 kelurahan, se Kota Balikpapan.

Saat ini, kata Yuyun sapaan akrabnya, khusus untuk bantuan beras hanya difokuskan pada 5 kelurahan prioritas, sedangkan untuk paket protein menjangkau seluruh kelurahan.

Menurut Yuyun, CPPD bukan sekadar hanya bantuan sosial belaka, tapi juga merupakan instrumen strategis memperbaiki gizi keluarga rentan.

“Dengan kombinasi karbohidrat dari beras dan protein hewani dari ayam serta telur, kami berharap tercipta gizi seimbang yang mendukung kesehatan anak dan ibu hamil. Ini komitmen jangka panjang membangun generasi sehat dan produktif,” ucapnya.

Program ini sejalan dengan target nasional menurunkan prevalensi stunting menjadi 14 persen pada 2024.

“Harapan kami, kesenjangan akses pangan dapat berkurang, risiko stunting turun, dan daya tahan masyarakat terhadap gejolak harga pangan semakin kuat,” tutupnya.

Tinggalkan Komentar