DKUMKMP Ajak 4 Pelaku UMKM Binaan Di Ajang MUNAS APEKSI VII Surabaya

Pemkot Balikpapan
Kepala Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, Menengah dan Perindustrian (DKUMKMP) Kota Balikpapan, Heruressandy Setia Kusuma bersalam salah satu pelaku UMKM binaan, Selasa (29/4/2025).

Balikpapan, Gerbangkaltim.com – Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan melalui Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, Menengah dan Perindustrian (DKUMKMP) Kota Balikpapan akan mengikut sertakan empat pelaku UMKM binaanya, untuk menampilkan produk andalannya pada ajang Musyawarah Nasional (Munas) Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) VII di Surabaya, Jawa Timur, tanggal 6-7 Mei 2025 mendatang.

Kepala Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, Menengah dan Perindustrian (DKUMKMP) Kota Balikpapan, Heruressandy Setia Kusuma mengatakan, saat ini pihaknya tengah melakukan kurasi dan pendampingan terhadap produk-produk unggulan dari sektor olahan pangan dan kerajinan tangan agar siap bersaing di tingkat nasional

“Kami akan bawa pelaku UMKM dalam memeriahkan pameran kegiatan MUNAs APEKSI di Surabaya, bukan hanya produk tapi juga cerita di balik proses pembinaannya. Ini adalah bagian dari upaya kami mempersiapkan UMKM Balikpapan untuk naik kelas,” ujarnya, Selasa (29/4/2025).

Heruressandy menambahkan, Kota Balikpapan akan menempati 4 stan dalam pameran tersebut, dengan fokus utama pada promosi produk khas seperti mantau (roti bulat kukus, red) makanan khas Balikpapan, kemudian ada juga kerajinan kriya seperti manik-manik khas dayak Kaltim, sulam tumpar, serta batik bermotif lokal Balikpapan dan Kaltim.

“Kami pastikan produk yang kami tampilkan adalah yang benar-benar siap, baik dari segi kemasan, kualitas, dan daya tarik pasar,” ucapnya.

Dikatakannya, salah satu produk unggulan yang nantinya akan dipastikan digemari pengunjung adalah mantau Balikpapan, dimana sebelumnya mencatatkan penjualan tinggi di ajang serupa dengan ribuan paket habis terjual dalam waktu singkat.

“Saat APEKSI di Balikpapan lalu, produk itu terjual ribuan dalam waktu tiga hari,” ucapnya bangga.

Selain makanan khas Balikpapan, Heruressandy menjelaskan, kerajinan tangan juga menjadi perhatian utama. Produk seperti batik dengan motif khas Balikpapan dan sulam tumpar yang memadukan unsur budaya Kutai dengan warna-warna modern, menjadi daya tarik tersendiri dalam ajang tersebut.

“Kami ingin mengubah pandangan bahwa kerajinan tradisional hanya untuk kalangan tertentu. Justru dengan sentuhan desain kekinian, produknya bisa masuk ke pasar yang lebih luas,” tukasnya.

Melalui partisipasi ini, katanya, DKUMKMP Kota Balikpapan tidak hanya menargetkan promosi, tetapi juga membuka peluang jejaring bagi pelaku UMKM dengan mitra dari daerah lain, serta kemungkinan ekspansi ke pasar luar kota atau bahkan luar negeri.
“Ini adalah panggung nasional. Jadi penting bagi kami menampilkan yang terbaik, dan membuka jalan agar produk UMKM Balikpapan bisa tumbuh lebih jauh,” terangnya.

Heruressandy menambahkan, DKUMKMP juga menyiapkan pelaku UMKM untuk menjalin kerja sama dengan pelaku usaha dari kota lain dalam APEKSI, tidak sebatas pada transaksi jual beli, tapi juga potensi pembukaan cabang hingga kerja sama distribusi.

“Kami ingin UMKM tidak hanya ramai di stan pameran, tetapi juga punya masa depan yang lebih kuat setelah acara berakhir,” tutupnya.

Tinggalkan Komentar