DLH Pantau 7 Sungai di PPU, Mayoritas Berkualitas Baik

PENAJAM – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) terus menjaga kualitas lingkungan dengan memantau tujuh Daerah Aliran Sungai (DAS) secara rutin. Hasil sementara pemantauan menunjukkan sebagian besar kondisi air sungai masih dalam kategori baik, meski ada beberapa titik yang belum memenuhi standar baku mutu.
Tujuh sungai yang menjadi objek pemantauan meliputi Sungai Babulu, Sesulu, Tunan, Riko, Lawe-Lawe, Sesumpu, dan Riko bagian muara. Pemantauan dilakukan mulai dari hulu hingga hilir menggunakan alat khusus yang ditanam selama sepekan sebelum diuji laboratorium dan dilaporkan ke Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
“Pemantauan terakhir dilakukan pada 20 Mei 2025. Hasil resminya belum keluar, tapi berdasarkan data tahun lalu, sebagian besar sungai masih tergolong aman,” terang Kepala DLH PPU, Safwana, pada Selasa 8 Juli 2025.
Setiap sungai di PPU memiliki fungsi vital yang berbeda. Sungai Lawe-Lawe menjadi sumber air baku PDAM, sementara Babulu dan Sesulu digunakan masyarakat untuk mandi dan mencuci. Sungai lain mendukung sektor pertanian dan perkebunan.
BACA JUGA:
Uji kualitas air dilakukan berdasarkan delapan parameter, termasuk pH dan kandungan bakteri. Menurut Safwana, hasil yang tidak memenuhi baku mutu di beberapa titik bukan selalu karena pencemaran, melainkan juga bisa dipengaruhi faktor alami seperti kondisi rawa yang menyebabkan tingkat keasaman tinggi.
“Misalnya di daerah rawa, tanpa aktivitas manusia pun nilai pH bisa tinggi. Itu murni karena karakteristik alamnya,” jelasnya.
DLH juga rutin memantau sungai yang berada di sekitar area perusahaan sebagai bentuk pengawasan umum, bukan karena ada kasus pencemaran.
“Kami laporkan semua hasil ke KLHK sebagai bagian dari evaluasi kualitas lingkungan hidup secara nasional,” tutup Safwana. (Adv/Diskominfo)
BACA JUGA