DPRD Balikpapan Dorong Percepatan Proyek Pasar Induk Km 5,5 untuk Perkuat Distribusi Pangan Kota

DPRD Balikpapan
Ketua Komisi II DPRD Balikpapan, Fauzi Adi Firmansyah.

Gerbangkaltim.com, Balikpapan – Rencana pembangunan Pasar Induk Balikpapan di kawasan Km 5,5 kini menjadi prioritas utama Komisi II DPRD Kota Balikpapan. Proyek tersebut dinilai penting untuk memperkuat rantai distribusi pangan, menata sistem perdagangan, dan mengurangi beban aktivitas di Pasar Pandansari yang selama ini menjadi pusat distribusi bahan pokok terbesar di kota ini.

Ketua Komisi II DPRD Balikpapan, Fauzi Adi Firmansyah, menyampaikan bahwa kebutuhan akan pasar induk sudah mendesak. Menurutnya, Pasar Pandansari saat ini telah melampaui kapasitas idealnya sebagai pasar tradisional dan berfungsi layaknya pasar induk, padahal secara peruntukan tidak demikian.

“Pasar Pandansari sudah tidak lagi mampu menampung aktivitas perdagangan yang semakin padat. Karena itu, kami mendorong percepatan pembangunan pasar induk di Km 5,5 agar distribusi pangan kota lebih tertata,” ujar Fauzi, Senin (20/10/2025).

Ia menjelaskan, proyek pasar induk direncanakan berdiri di atas lahan sekitar 9 hektare, meski sebagian masih dalam proses penyelesaian status kepemilikan. Tahun ini, DPRD bersama Pemkot fokus memperbarui master plan dan Detail Engineering Design (DED), mengingat dokumen lama yang dibuat pada 2004 sudah tidak relevan lagi.

Fauzi memperkirakan total kebutuhan dana mencapai Rp60 miliar, yang akan digunakan untuk membangun fasilitas utama, area bongkar muat, pergudangan, dan jalur logistik terpadu. “Pasar ini bukan hanya tempat jual beli, tetapi juga pusat distribusi modern yang menunjang ketahanan pangan Balikpapan,” jelasnya.

Untuk memastikan konsep pembangunan tepat sasaran, DPRD meminta agar dilibatkan sejak tahap awal perencanaan. Selain itu, Komisi II telah melakukan kunjungan ke pasar induk di Surabaya dan Bandung sebagai referensi dalam penerapan sistem pengelolaan yang efisien.

“Pasar induk ini memiliki peran strategis dalam menjaga stabilitas harga dan pasokan pangan di Balikpapan. Karena itu, kerja sama yang solid antara DPRD, Pemkot, dan pemangku kepentingan sangat dibutuhkan,” tutup Fauzi optimistis.

Sumber: DPRD Kota Balikpapan

Tinggalkan Komentar