Eksploitasi Anak Jalanan Marak Lagi, Balikpapan Kerahkan Satpol PP dan Dinsos

Balikpapan, Gerbangkaltim.com – Dugaan praktik eksploitasi anak di Kota Balikpapan kembali mencuat. Sejumlah anak terlihat menjajakan tisu di lampu merah kawasan padat lalu lintas. Fenomena ini memicu reaksi cepat dari Pemerintah Kota Balikpapan, yang langsung menginstruksikan Satpol PP dan Dinas Sosial (Dinsos) untuk melakukan penindakan tegas.
Kepala Satpol PP Balikpapan, Budi Liliono, menegaskan pihaknya tak akan mentolerir keberadaan anak-anak di jalanan. Mereka yang tertangkap langsung diamankan dan diserahkan ke Dinsos untuk proses pembinaan.
“Anak-anak tidak seharusnya berada di jalan, apalagi bekerja. Kami panggil orang tua mereka dan beri peringatan keras. Bila terbukti mengulangi, kami tak segan melanjutkan ke jalur hukum karena ini masuk kategori eksploitasi anak,” tegas Budi saat ditemui, Rabu (17/9).
Di sisi lain, Dinas Sosial mengaku mengalami kendala dari sisi fasilitas. Kepala Dinsos Balikpapan, Edy Gunawan, menyebut pihaknya belum memiliki tempat penampungan khusus bagi anak-anak jalanan.
“Setelah asesmen, biasanya kami kembalikan ke orang tua dengan surat pernyataan. Tapi realitanya, mereka kembali lagi ke jalan karena tekanan ekonomi,” ujar Edy, Selasa (16/9).
Lebih lanjut, Edy menyebut eksploitasi anak tidak selalu dilakukan oleh orang tua. Indikasi keterlibatan pihak ketiga atau jaringan yang mengoordinasi anak-anak untuk bekerja di jalan juga mulai terungkap. Kasus serupa bahkan pernah ditemukan tahun lalu.
“Kami terus kumpulkan data dan bekerja sama dengan aparat penegak hukum untuk menindak pelaku di balik layar,” tambahnya.
Sebagai upaya jangka panjang, Dinsos menggulirkan program pemberdayaan ekonomi keluarga melalui pelatihan keterampilan, bantuan modal usaha, hingga dukungan ekonomi kreatif. Namun ia menekankan bahwa solusi permanen membutuhkan keterlibatan aktif semua pihak, termasuk masyarakat.
“Anak-anak harus berada di sekolah, bukan di jalanan. Perlu edukasi dan kepedulian bersama agar praktik ini berhenti total,” tutup Edy.
Meskipun jumlah anak jalanan di Balikpapan disebut menurun dibanding tahun-tahun sebelumnya, Pemkot menilai permasalahan ini tetap menjadi pekerjaan rumah serius yang menuntut sinergi lintas instansi secara berkelanjutan.
BACA JUGA