Festival Sumpit 2025 Resmi Dibuka, IKN Dorong Jadi Agenda Budaya Tahunan dan Kelas Dunia

Festival Sumpit 2025
Kepala OIKN Basuki Hadimuljono membuka Festival Sumpit 2025 di Kantor Kemenko 1, sebagai upaya melestarikan budaya leluhur Nusantara.

Gerbangkaltim.com, Nusantara — Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN), Basuki Hadimuljono, meresmikan pembukaan Festival Sumpit 2025 yang digelar di Multifunction Hall, Kantor Kemenko 1 IKN, pada Jumat (1/8/2025). Festival ini menjadi bagian dari langkah strategis Otorita IKN dalam menghidupkan kembali kekayaan budaya lokal, khususnya tradisi sumpit, warisan leluhur masyarakat Kalimantan.

Dalam sambutannya, Basuki menyatakan komitmennya untuk menjadikan Festival Sumpit sebagai agenda budaya tahunan resmi IKN. “Melihat potensi dan antusiasme luar biasa dari masyarakat, saya berharap ke depan festival ini bisa lebih besar, lebih baik, dan masuk dalam kalender kebudayaan Otorita IKN,” ucapnya.

Basuki juga mengungkapkan rencana besar untuk menyelenggarakan Karnaval Budaya Nusantara pada 17 Oktober 2025, yang akan menampilkan keragaman budaya dari Sabang hingga Merauke. “Kita sedang merancang perayaan budaya yang lebih lengkap, sebagai wajah baru IKN yang inklusif dan berakar kuat pada tradisi,” tambahnya.

Deputi Sosial, Budaya, dan Pemberdayaan Masyarakat OIKN, Alimuddin, turut menegaskan bahwa Festival Sumpit 2025 diikuti oleh peserta dari berbagai provinsi di Kalimantan—yakni Kalimantan Timur, Utara, Tengah, Selatan, dan Barat—serta tamu dari Brunei Darussalam. “Budaya adalah kekuatan pemersatu. Kami ingin festival ini berkembang menjadi panggung budaya lintas batas negara,” ujarnya.

Ia juga menyampaikan rencana untuk memperluas cakupan festival tahun depan. “Kami akan mengundang peserta dari Australia dan beberapa negara lainnya. Harapannya, festival ini bukan hanya dikenal di Indonesia, tapi juga di tingkat internasional,” tutur Alimuddin.

Dukungan terhadap Festival Sumpit juga datang dari Presiden Indonesian Diaspora Network (IDN) Global, Sulistyawan Wibisono, yang berharap tradisi sumpit bisa mendunia. “Teman saya dari Kolombia menyampaikan bahwa masyarakat Amazon juga mengenal tradisi serupa. Ini membuktikan bahwa sumpit bisa menjadi jembatan budaya global,” katanya.

Sumpit sendiri merupakan senjata tradisional khas suku Dayak, yang memiliki nilai simbolik tinggi dalam kehidupan masyarakat Kalimantan. Selain berfungsi sebagai alat berburu dan pertahanan diri, sumpit melambangkan keberanian, ketangkasan, dan kedewasaan. Hingga kini, tradisi menyumpit masih dilestarikan sebagai bagian dari warisan budaya hidup.

Melalui perayaan ini, Otorita IKN berupaya memperkenalkan budaya Dayak secara lebih luas kepada masyarakat nasional maupun internasional, sekaligus menegaskan peran IKN sebagai pusat kebudayaan baru yang mengangkat identitas lokal ke panggung dunia.

Festival Sumpit 2025 menjadi bukti bahwa IKN bukan sekadar pusat pemerintahan baru, melainkan juga ruang hidup yang menghormati dan merawat akar budaya bangsa. Dengan dukungan diaspora dan komunitas budaya, IKN diarahkan menjadi episentrum budaya global yang tumbuh dari tradisi, kreativitas, dan semangat kebangsaan.


Sumber:
Humas Otorita Ibu Kota Nusantara
Email: [email protected] / [email protected]

Tinggalkan Komentar