Gelar TTG XI Kaltim Resmi Dibuka di PPU, Jadi Ajang Inovasi dan Kolaborasi

Gelar TTG XI Kaltim Resmi Dibuka di PPU, Jadi Ajang Inovasi dan Kolaborasi

PENAJAM – Alun-alun Penyembolun, Kilometer 08 Nipah-Nipah, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), malam itu menjadi saksi kemeriahan pembukaan Gelar Teknologi Tepat Guna (TTG) ke-XI Tingkat Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2025.

Wakil Gubernur Kaltim, Seno Aji, secara resmi membuka kegiatan bergengsi yang akan berlangsung hingga 3 Mei 2025 tersebut, Rabu malam (30/4/2025), ditandai dengan peluncuran kembang api dan penekanan tombol bersama pejabat daerah.

Mengusung tema “Kolaborasi dan Inovasi untuk Nusantara melalui Teknologi Tepat Guna Menuju Indonesia Emas 2045”, ajang ini dihadiri Bupati PPU Mudyat Noor, Wakil Bupati Abdul Waris Muin, Ketua DPRD PPU Raup Muin, jajaran Forkopimda Kaltim dan PPU, perwakilan kabupaten/kota se-Kaltim, serta para inovator dan pelaku teknologi lokal.

Dalam sambutannya, Seno Aji menekankan pentingnya TTG sebagai katalisator inovasi berbasis kebutuhan riil masyarakat. Ia menegaskan bahwa teknologi tidak hanya harus lahir dari ruang laboratorium, tetapi juga dari akar kehidupan rakyat.

“Gelar TTG ini bukan sekadar kompetisi inovasi, tapi juga ruang kolaborasi, inspirasi, dan transformasi nyata. Teknologi harus hadir sebagai solusi konkret yang menyentuh langsung kehidupan masyarakat,” tuturnya.

Lebih lanjut, ia menyebut ajang ini sebagai bagian dari upaya mendukung Program Unggulan Jospol (Jangkauan Optimalisasi Strategi Pembangunan Lokal) Kaltim. Menurutnya, masyarakat berperan penting dalam menghadirkan inovasi yang berkelanjutan dan berdampak luas menuju Generasi Emas 2045.

BACA JUGA:

Sementara itu, Bupati PPU Mudyat Noor dalam sambutannya menyampaikan bahwa TTG adalah wujud dari kecerdasan kolektif masyarakat yang dilandasi naluri inovatif dan semangat kemandirian.

“TTG bukan hanya alat atau mesin, tetapi cerminan keprihatinan, harapan, dan kreativitas masyarakat dalam menjawab tantangan hidup sehari-hari. Ini adalah teknologi yang sesuai dengan kultur dan kondisi lokal,” ujar Mudyat.

Ia juga berharap TTG menjadi ruang pertukaran informasi antara pemerintah, pelaku usaha, akademisi, dan masyarakat. Menurutnya, hanya dengan sinergi seperti inilah daerah bisa melahirkan teknologi yang benar-benar aplikatif, solutif, dan berdampak langsung bagi kesejahteraan rakyat.

Mudyat pun menyampaikan apresiasi kepada para inovator yang telah mencurahkan tenaga dan pikirannya dalam menciptakan teknologi tepat guna.

“Semoga dari PPU akan lahir lebih banyak inovasi yang membawa perubahan nyata tidak hanya bagi Kaltim, tetapi juga Indonesia,” tutupnya. (Adv/Diskominfo)

Tinggalkan Komentar