Gelar Workshop Eco Office 2025, DLH Bekali OPD dan Rumah Ibadah Yang Ramah Lingkungan

Pemkot Balikpapan
Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Balikpapan menggelar kegiatan Workshop Eco Office 2025. Dimana, tahun ini, workshop difokuskan pada pembekalan peserta dari 31 Eco Office yang terdiri dari organisasi perangkat daerah (OPD) dan rumah-rumah ibadah seperti masjid, pura, dan wihara. Kamis (19/6/2025).

Balikpapan, Gerbangkaltim.com – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Balikpapan menggelar kegiatan Workshop Eco Office 2025. Dimana, tahun ini, workshop difokuskan pada pembekalan peserta dari 31 Eco Office yang terdiri dari organisasi perangkat daerah (OPD) dan rumah-rumah ibadah seperti masjid, pura, dan wihara.

Sedangkan, untuk kategori kawasan pemukiman, tercatat 28 RT dari 6 kecamatan juga turut serta mempersiapkan wilayah mereka menuju penilaian CGH tingkat kota.

Koordinator Pembinaan CGH dan Eco Office 2025, Agustina mengatakan, kegiatan ini menjadi bagian penting dari program tahunan Clean, Green and Healthy (CGH) yang kini memasuki dekade ke-10.

“Kegiatan ini bukan hanya lomba, namun untuk merubah pola pikir dan budaya kerja di kantor maupun lingkungan tempat tinggal. Dimana, target akhirnya adalah lahirnya kantor dan RT yang mandiri dalam mengelola lingkungan,” ujarnya, Kamis (19/6/2025).

Agustina menjelaskan, lomba Eco Office 2025 ini ditekankan pada 4 aspek utama yakni penghematan energi listrik, penghematan air bersih, pengelolaan sampah yang terintegrasi, serta penghijauan lingkungan kantor.

Dan untuk kawasan RT terdapat tambahan tiga indikator yakni visi lingkungan, penerapan Germas (Gerakan Masyarakat Hidup Sehat), serta inovasi lingkungan yang relevan dengan kondisi setempat.
Koordinator Juri CGH, Syukur Effendi mengatakan, program CGH tahun ini sangat strategis dalam menekan produksi sampah rumah tangga maupun perkantoran yang masuk ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA).

“Kalau setiap kantor dan rumah ibadah mampu memilah dan mengelola sampah dari sumbernya, volume sampah yang dikirim ke TPA bisa ditekan hingga 30 persen,” ucapnya.

Syukur Effendi juga menambahkan, tentang pentingnya kolaborasi lintas sektoral, mulai dari pemerintah, dunia usaha, hingga masyarakat, agar gerakan hijau ini benar-benar berdampak luas.

“Pemerintah tidak mungkin berjalan sendiri. Masyarakat harus terlibat aktif dalam setiap proses perubahan lingkungan,” tukasnya.

DLH Balikpapan, katanya, sudah menyiapkan agenda pembinaan teknis langsung ke lapangan selama 1,5 bulan mulai Juli 2025. Tim pembina akan turun ke masing-masing Eco Office dan RT peserta untuk memberikan pelatihan manajemen lingkungan, mulai dari teknik komposting, pemanfaatan limbah daur ulang, hingga pembuatan taman vertikal di ruang kantor.

Proses penilaian dijadwalkan berlangsung akhir September, disusul pengumuman pemenang dan penyerahan penghargaan pada Oktober mendatang.

“Dengan edukasi berkelanjutan ini, kami yakin Balikpapan bisa menjadi kota percontohan dalam penerapan konsep green office dan green living di Kalimantan Timur,” tutupnya.

Harapannya program ini mampu memperkuat budaya bersih, hijau, dan sehat di semua lini masyarakat, menciptakan lingkungan kerja dan tempat tinggal yang nyaman, sehat, serta ramah lingkungan demi masa depan kota yang lebih lestari.

Tinggalkan Komentar