Kasus HIV Balikpapan Tertinggi Kedua di Kaltim, Dinkes Fokus Perkuat Pencegahan Hulu

Balikpapan, Gerbangkaltim.com – Kota Balikpapan menempati posisi kedua tertinggi dalam jumlah kasus HIV di Kalimantan Timur sepanjang Januari hingga Juli 2025. Data ini diungkap oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Kaltim dan dibenarkan Kepala Dinkes Balikpapan, Alwiati.
“Balikpapan saat ini masuk zona merah HIV. Ini bukan hanya masalah medis, tapi juga menyangkut perilaku masyarakat,” ujar Alwiati, Sabtu (6/9/2025).
Menurutnya, penanganan HIV/AIDS tidak bisa hanya difokuskan pada pengobatan pasien, tetapi harus dimulai dari pencegahan di hulu. Karena itu, Dinkes Balikpapan kini menggandeng berbagai pihak seperti Dinas Sosial, DP3AKB, hingga relawan masyarakat untuk melakukan edukasi dan sosialisasi.
Kelompok Lelaki Seks dengan Lelaki (LSL) serta pengguna narkoba suntik disebut sebagai kelompok paling rentan. Tantangan terbesar, lanjut Alwiati, adalah sifat HIV yang tidak menunjukkan gejala khas dan hanya bisa diketahui melalui tes laboratorium.
Untuk mengantisipasi penyebaran, Pemkot Balikpapan memperkuat layanan kesehatan dengan pelatihan tenaga medis, penyediaan alat tes, serta distribusi Bahan Medis Habis Pakai (BMHP). Skrining HIV juga dilakukan pada kelompok khusus, termasuk ibu hamil.
“Deteksi dini sangat penting untuk mencegah penularan dari ibu ke anak maupun antar pasangan,” katanya.
Dinkes juga melibatkan Pekerja Sosial Masyarakat (PSM) dan Pusat Pembelajaran Keluarga (PUSPAGA) dalam edukasi di tingkat lingkungan.
Alwiati mengingatkan masyarakat untuk lebih peduli dan aktif melaporkan jika menemukan warga dengan gejala yang mengarah ke AIDS, seperti diare kronis, TBC yang tidak kunjung sembuh, dan infeksi berkepanjangan.
“Tanpa kesadaran kolektif, fasilitas kesehatan tidak akan cukup. Kesetiaan pada pasangan, penguatan nilai agama, dan hidup sehat menjadi benteng utama,” tegasnya.
BACA JUGA