KKMP di Balikpapan Akan Ambil Peran Distribusi Bapokting dan Energi Rumah Tangga

Balikpapan, Gerbangkaltim.com — Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, Menengah, dan Perindustrian (DKUMKMP) Kota Balikpapan akan terus mendorong Koperasi Kelurahan Merah Putih (KKMP) untuk bertransformasi dari lembaga simpan pinjam menjadi distributor strategis, khususnya dalam penyediaan bahan kebutuhan pokok penting (Bapokting) dan energi rumah tangga.
Kepala DKUMKMP Balikpapan, Heruressandy Setia Kusuma mengatakan, setelah legalitas KKMP diterbitkan, Maka pihaknya kini fokus mendampingi izin usaha dan tahap operasional koperasi tersebut.
“Untuk izin usaha secara umum sudah selesai. Nomor Induk Berusaha (NIB) dari OSS dan NPWP sudah terbit. Tinggal kita dorong ke tahap operasional dan permodalannya,” ujarnya, Senin (4/8/2025).
Heruressandy Setia Kusuma menambahkan, DKUMKMP Kota Balikpapan akan menyampaikan konsep pengembangan usaha koperasi ini pada pelatihan kewirausahaan yang digelar 7 Agustus mendatang di Hotel Zurich, Balikpapan.
“Salah satu konsep yang akan diperkenalkan adalah kerja sama koperasi dengan mitra penyedia kebutuhan pokok masyarakat, seperti sembako,” ungkapnya.
Produk-produk ini, kata Heruressandy Setia Kusuma, akan diperoleh langsung dari distributor, sehingga harganya lebih bersaing dan koperasi bisa berperan aktif dalam menjaga stabilitas harga di tingkat lokal.
“Selain itu, kami juga menggandeng Pertamina Patra Niaga sebagai mitra dalam penyediaan LPG non-subsidi ukuran 5 kg dan 12 kg. Koperasi dapat menjadi pangkalan atau subpangkalan yang melayani kebutuhan masyarakat secara langsung,” jelasnya.
Selain itu, kata Heruressandy Setia Kusuma, jika dari sisi modal memungkinkan, koperasi juga diarahkan merambah sektor kesehatan.
Salah satunya dengan penyediaan obat-obatan dan layanan klinik, melalui kerja sama dengan Kimia Farma sebagai BUMN penyedia.
Heruressandy menerangkan, untuk mendukung ekspansi usaha koperasi, permodalan menjadi kunci.
Karena itu, DKUMKMP juga mendorong kerja sama dengan Himpunan Bank Milik Negara (HIMBARA) sebagai skema dukungan keuangan.
“Ada dua skema permodalan yang kami dorong dari koperasi itu sendiri dan dari pinjaman perbankan,” ucapnya.
“Tapi untuk pinjaman tentu masih membutuhkan jaminan, dan di situlah kami melihat tantangan yang harus dibantu melalui dukungan pihak lain,” tambahnya.
Lebih lanjut, pengawasan koperasi ke depan tidak hanya berbasis laporan, tetapi juga melalui evaluasi kelembagaan dan pendampingan berkala mulai tahun depan. Tujuannya agar koperasi yang dirintis benar-benar berjalan sehat dan produktif.
Heruressandy menegaskan bahwa Pemkot Balikpapan tidak membatasi jenis usaha koperasi. Semua wilayah dibebaskan memilih jenis usaha sesuai potensi lokal masing-masing, baik perikanan, kerajinan, maupun perdagangan.
BACA JUGA