Klinik Pratama Lapas Banjarmasin Lakukan Asesmen Psikologi Awal bagi 14 Tahanan Baru

Lapas Banjarmasin
Klinik Pratama Lapas Kelas IIA Banjarmasin melaksanakan asesmen psikologi terhadap 14 tahanan baru sebagai langkah awal pelayanan kesehatan mental di lingkungan pemasyarakatan. Jum'at (19/12/2025).

Banjarmasin, Gerbangkaltim.com — Klinik Pratama Lapas Kelas IIA Banjarmasin melaksanakan asesmen psikologi terhadap 14 tahanan baru sebagai langkah awal pelayanan kesehatan mental di lingkungan pemasyarakatan. Kegiatan ini menjadi bagian penting dari proses pembinaan sejak awal masa penahanan.

Asesmen psikologi dilakukan untuk memetakan kondisi mental dan emosional para tahanan yang berasal dari latar belakang perkara yang beragam, mulai dari tindak pidana kriminal umum hingga kasus narkotika. Dengan pemetaan awal tersebut, petugas dapat menentukan bentuk pendampingan dan layanan kesehatan mental yang tepat bagi masing-masing individu.

Pelaksanaan asesmen dipimpin oleh dr. Yayuk Ruwaidah dan didukung oleh peserta magang yang ditempatkan di Klinik Pratama Lapas Kelas IIA Banjarmasin, yakni Siti Nur Salsabila, Yohana Eveline Nadya, Nayla Syifa Afriani, dan Octa Azzahra, yang merupakan lulusan Strata Satu (S1) Psikologi dari berbagai perguruan tinggi.

Dalam pelaksanaannya, para tahanan baru diminta mengisi kuesioner psikologi yang disusun secara objektif dan terukur. Proses asesmen dilakukan dengan pendekatan komunikatif dan humanis agar peserta merasa nyaman serta mampu memberikan gambaran kondisi psikologis yang sebenarnya.

dr. Yayuk Ruwaidah menjelaskan, asesmen psikologi sejak awal memiliki peran strategis dalam pelayanan kesehatan mental di lapas.

“Asesmen ini bertujuan untuk mengetahui kondisi psikologis awal para tahanan baru, sehingga kami dapat memberikan pendampingan dan pelayanan kesehatan mental yang sesuai sejak awal masa penahanan,” ujarnya, Jum’at (19/12/2025).

Sementara itu, Kepala Lapas Kelas IIA Banjarmasin, Akhmad Herriansyah, menegaskan bahwa asesmen psikologi merupakan bagian integral dari sistem pembinaan di lembaga pemasyarakatan.

“Pembinaan di lapas tidak hanya berfokus pada aspek keamanan dan disiplin, tetapi juga kesehatan mental. Dengan asesmen psikologi sejak awal, pembinaan dapat berjalan lebih tepat sasaran, manusiawi, dan berkelanjutan,” tegas Akhmad Herriansyah.

Selama kegiatan berlangsung, para tahanan baru mengikuti asesmen dengan tertib dan kooperatif. Situasi kegiatan terpantau aman dan kondusif, mencerminkan komitmen Lapas Kelas IIA Banjarmasin dalam memberikan pelayanan kesehatan mental yang layak serta pembinaan yang bermartabat bagi setiap warga binaan tanpa memandang latar belakang perkaranya.

Tinggalkan Komentar