Lapas Banjarmasin Intensifkan Perawatan Budidaya Lele, Perkuat Program Pembinaan Kemandirian

Lapas Banjarmasin
Kepala Lapas Kelas IIA Banjarmasin, Akhmad Herriansyah berserta jajaran lapas saat meninjau perawatan kolam dan pemberian pakan terjadwal untuk memastikan pertumbuhan ikan berjalan optimal, Rabu (26/11/2025).

Banjarmasin, Gerbangkaltim.com – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Banjarmasin terus memperkuat program pembinaan kemandirian melalui pengelolaan budidaya ikan lele yang berada di area pembinaan. Petugas dari Seksi Kegiatan Kerja (Giatja) secara rutin melakukan perawatan kolam, termasuk pemberian pakan terjadwal untuk memastikan pertumbuhan ikan berjalan optimal.

Setiap hari, petugas memeriksa kualitas air, kebersihan kolam, serta jumlah pakan yang diberikan. Proses ini dilakukan dengan penuh ketelitian, mengingat pola makan yang teratur sangat menentukan keberhasilan panen. Konsistensi perawatan juga menjadi faktor utama keberlangsungan program yang telah berjalan selama beberapa tahun terakhir.

Kepala Lapas Kelas IIA Banjarmasin, Akhmad Herriansyah, menegaskan bahwa kegiatan perawatan budidaya lele merupakan bagian dari visi besar lapas dalam menciptakan lingkungan yang produktif serta mendukung ketahanan pangan internal.

“Budidaya lele ini kami kelola secara serius dan terarah. Ini bukan sekadar kegiatan teknis, tetapi bagian dari upaya menjadikan lapas lebih produktif, tertata, dan bermanfaat bagi pembinaan. Rutinitas pemberian pakan adalah langkah penting untuk menjaga kualitas budidaya,” ujarnya, Rabu (26/11/2025).

Ia menambahkan bahwa pihaknya akan terus mengembangkan program-program inovatif yang tidak hanya berdampak pada peningkatan keterampilan warga binaan, tetapi juga pada pengelolaan lingkungan lapas secara menyeluruh.

Sementara itu, Kasi Kegiatan Kerja Lapas Kelas IIA Banjarmasin, Hazairin, menjelaskan bahwa seluruh proses pemeliharaan dilakukan sesuai standar budidaya ikan air tawar.

“Setiap hari kami pastikan pakan diberikan sesuai kebutuhan, tidak berlebihan dan tidak kurang. Kondisi air selalu kami periksa agar tetap bersih. Dengan begitu, pertumbuhan ikan dapat optimal hingga masa panen,” jelasnya.

Hazairin juga menegaskan bahwa budidaya lele telah menjadi salah satu kegiatan unggulan yang mampu memaksimalkan ruang dan memberi kontribusi positif bagi pengelolaan internal lapas.

Melalui perawatan yang konsisten, Lapas Kelas IIA Banjarmasin berharap program budidaya lele dapat berjalan stabil, berkelanjutan, dan memberikan manfaat jangka panjang. Program ini menjadi bukti bahwa lapas tidak hanya berfungsi sebagai tempat pembinaan, tetapi juga ruang berkembangnya inovasi, ketertiban, dan produktivitas.

 

Tinggalkan Komentar