Lapas Banjarmasin Perketat Pengawasan Dapur hingga Distribusi Makanan Warga Binaan

Lapas Banjarmasin
Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Banjarmasin memperketat pengawasan pengolahan makanan bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP), mulai dari dapur hingga pendistribusian ke kamar hunian, Sabtu (20/12/2025).

Banjarmasin, Gerbangkaltim.com — Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Banjarmasin memperketat pengawasan pengolahan makanan bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP), mulai dari dapur hingga pendistribusian ke kamar hunian, Sabtu (20/12/2025).

Pengawasan dilakukan sejak pagi hari, sekitar pukul 07.00 WITA, di dapur Lapas Kelas IIA Banjarmasin. Petugas memastikan seluruh proses pengolahan bahan makanan berlangsung sesuai standar kebersihan, keamanan, dan kelayakan konsumsi.

Petugas dapur Lapas Banjarmasin, Dana Wardana, mengatakan bahwa pengawasan dilakukan terhadap WBP yang bertugas sebagai pekerja dapur. Hal ini bertujuan untuk memastikan setiap tahapan pengolahan makanan berjalan tertib dan higienis.

“Mulai dari penerimaan bahan baku, proses memasak, hingga penyajian, semuanya diawasi agar sesuai prosedur dan aman dikonsumsi,” ujar Dana di sela kegiatan.

Setelah proses pengolahan selesai, makanan kemudian didistribusikan ke kamar hunian WBP. Pendistribusian dilakukan dengan pengawalan dan pengawasan petugas untuk memastikan makanan diterima secara merata dan tepat sasaran.

Kepala Lapas Kelas IIA Banjarmasin, Akhmad Herriansyah, menegaskan bahwa pemenuhan kebutuhan dasar WBP, termasuk makanan, merupakan tanggung jawab yang tidak bisa ditawar.

“Makanan yang sehat dan bergizi adalah hak dasar warga binaan. Oleh karena itu, pengawasan kami lakukan secara rutin dan berkelanjutan, agar mulai dari dapur hingga ke kamar hunian, semuanya sesuai standar, aman, dan layak konsumsi,” kata Herriansyah.

Menurut dia, kualitas makanan yang baik tidak hanya berpengaruh pada kesehatan fisik WBP, tetapi juga mendukung terciptanya suasana lapas yang tertib dan kondusif.

Melalui pengawasan ini, Lapas Kelas IIA Banjarmasin menegaskan komitmennya dalam memberikan pelayanan dasar yang layak dan manusiawi, sebagai bagian dari proses pembinaan yang berkelanjutan.

“Pembinaan yang bermartabat berawal dari pemenuhan hak-hak dasar warga binaan, salah satunya melalui pengelolaan makanan yang baik dan bertanggung jawab,” ujar Herriansyah.

Tinggalkan Komentar