Lapas Banjarmasin Perkuat Tugas dan Fungsi, Kakanwil Tekankan Integritas Petugas

Lapas Banjarmasin
Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Banjarmasin menerima penguatan tugas dan fungsi (TUSI) yang disampaikan langsung oleh Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kalimantan Selatan, Mulyadi, di Aula Lapas, Senin (1/12/2025).

Banjarmasin, Gerbangkaltim.com — Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Banjarmasin menerima penguatan tugas dan fungsi (TUSI) yang disampaikan langsung oleh Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kalimantan Selatan, Mulyadi, di Aula Lapas, Senin (1/12/2025).

Dalam arahannya, Kakanwil menekankan pentingnya pemahaman mendalam terhadap peran setiap petugas pemasyarakatan, terutama dalam menjaga kualitas pelayanan, pembinaan, dan pengamanan di lapas. Ia menegaskan bahwa seluruh tugas tersebut harus dilaksanakan secara profesional, seimbang, dan berintegritas.

“Petugas pemasyarakatan dituntut memahami tugasnya secara utuh. Pelayanan, pembinaan, dan pengamanan harus berjalan seirama, dilakukan dengan profesional dan penuh integritas. Tantangan pemasyarakatan terus berkembang, dan kita harus siap menghadapinya,” ujar Mulyadi.

Sebagai tindak lanjut penguatan tersebut, kegiatan dilanjutkan dengan pelaksanaan tes urine bagi seluruh petugas Lapas Banjarmasin, termasuk Kalapas Akhmad Herriansyah beserta jajaran struktural. Langkah ini merupakan bentuk komitmen pencegahan penyalahgunaan narkoba serta upaya menjaga lingkungan kerja yang bersih dan disiplin.

Mulyadi mengapresiasi langkah cepat yang diambil Lapas Banjarmasin dalam menggelar tes urine sesaat setelah kegiatan berlangsung.

“Saya apresiasi Lapas Banjarmasin yang langsung melaksanakan tes urine. Ini adalah bentuk deteksi dini, percepatan, dan kewaspadaan. Kita memasuki momentum Natal dan Tahun Baru, sehingga penguatan disiplin harus dimulai dari pegawai dan petugas,” ucapnya.

Kalapas Akhmad Herriansyah turut menegaskan komitmen pihaknya untuk menjaga integritas jajaran petugas pemasyarakatan.

“Kami ingin memastikan seluruh petugas benar-benar bersih dan siap menjalankan tugasnya. Tes urine ini bukan hanya kewajiban, tetapi komitmen moral kami sebagai aparat pemasyarakatan,” kata Akhmad.

Ia menambahkan bahwa langkah tersebut akan menjadi budaya kerja yang terus diperkuat di lingkungan Lapas Banjarmasin.

“Integritas itu dimulai dari diri sendiri. Ketika petugasnya bersih, pembinaan dan pengamanan akan berjalan lebih baik dan mendapatkan kepercayaan masyarakat,” tambahnya.

Pelaksanaan penguatan TUSI serta tes urine ini menjadi bukti komitmen Lapas Banjarmasin dalam menciptakan lingkungan kerja yang profesional, aman, dan berintegritas, terutama jelang pengamanan akhir tahun.

Tinggalkan Komentar