Manajemen dan Pekerja PT KPB Terjun Langsung Kawal Start-Up Kilang RDMP Balikpapan

Pertamina
PT Kilang Pertamina Balikpapan (KPB) memperkuat pengawasan operasional dengan menerapkan sistem On Duty Management (ODM) jelang uji coba dan pengoperasian awal kilang dalam proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan. Sabtu (13/9/2025).

Balikpapan, Gerbangkaltim.com — PT Kilang Pertamina Balikpapan (KPB) memperkuat pengawasan operasional dengan menerapkan sistem On Duty Management (ODM) jelang uji coba dan pengoperasian awal kilang dalam proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan.

Langkah ini dilakukan untuk memastikan keselamatan dan kesiapan operasional di fase krusial pembangunan kilang. Sistem ODM melibatkan jajaran manajemen, mulai dari direksi hingga asisten manajer non-teknis, turun langsung ke lapangan untuk memantau proses commissioning dan start-up unit-unit baru.

“Fase ini sangat penting. ODM memastikan manajemen hadir di garis terdepan untuk mengawal keselamatan dan kelancaran operasional,” ujar Direktur Utama PT KPB, Bambang Harimurti, dalam keterangannya, Jumat (13/9).

Sebanyak 10 tim ODM dibentuk, masing-masing terdiri dari 11 orang yang bergiliran bertugas setiap hari. Setiap tim dipimpin oleh seorang Vice President, didampingi manajer dan perwakilan unit kerja lainnya.

Wakil Presiden Legal & Relation PT KPB, Asep Sulaeman, menambahkan bahwa ODM juga menjadi wadah interaksi langsung antara manajemen dan pekerja. “Dengan turun ke lapangan, kami bisa merespons cepat kendala sekaligus memperkuat budaya keselamatan di lingkungan kerja,” ujarnya.

Salah satu unit utama yang segera diuji coba adalah Saturated Liquefied Petroleum Gas Treater (SLPGT), yang berfungsi membersihkan LPG dari kandungan sulfur. Selain itu, unit Residue Fluid Catalytic Cracking (RFCC) juga menjadi prioritas utama, dengan kapasitas olah mencapai 90 ribu barel per hari untuk menghasilkan gasoline, LPG, dan propilena sebagai bahan baku plastik.

Unit pendukung lainnya seperti Gas Turbine Generator, Boiler, sistem pendingin, jaringan pipa dari Terminal Lawe-Lawe, serta sistem flare juga telah disiapkan untuk mendukung operasional kilang.

PT KPB optimistis kehadiran unit-unit ini akan meningkatkan kualitas produk BBM dan petrokimia, serta memperkuat ketahanan energi nasional.

“Keselamatan dan keandalan adalah prioritas. ODM adalah komitmen nyata kami untuk memastikan proyek ini berjalan sesuai target dan standar tertinggi,” tegas Bambang.

 

Tinggalkan Komentar