Menyemai Cahaya Spiritualitas dari Balik Jeruji, WBP Blok E Lapas Banjarmasin Peringati Haul Abah Guru Sekumpul
Banjarmasin, Gerbangkaltim.com – Suasana Blok E Lapas Kelas IIA Banjarmasin terasa berbeda. Dari balik tembok tinggi dan jeruji besi, lantunan Maulid Habsyi menggema lembut, menyatu dengan doa-doa yang dipanjatkan penuh kekhusyukan.
Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) berkumpul, duduk bersila, menundukkan kepala, mengikuti pengajian sekaligus Haul Abah Guru Sekumpul dengan hati yang khidmat.
Kegiatan keagamaan ini bukan sekadar seremoni tahunan. Bagi para WBP, haul menjadi ruang perenungan, tempat menata batin dan menumbuhkan harapan.
Pembacaan syair pujian, manaqib, serta doa-doa yang dipanjatkan menghadirkan suasana religius yang menenangkan, seolah menghadirkan keteladanan sosok ulama besar Kalimantan Selatan itu ke tengah-tengah mereka.
Abah Guru Sekumpul, yang memiliki nama lengkap KH. Muhammad Zaini bin Abdul Ghani, dikenal sebagai ulama yang dakwahnya penuh kelembutan dan kasih sayang. Nilai-nilai yang diajarka keikhlasan, cinta kepada Allah dan Rasul, serta perbaikan akhlak masih hidup dan dirasakan hingga kini, termasuk oleh mereka yang sedang menjalani masa pembinaan di dalam lembaga pemasyarakatan.
Haul ini diikuti WBP Blok E dan dihadiri pula oleh warga binaan dari blok lain. Kebersamaan tersebut menciptakan rasa persaudaraan yang hangat, memperkuat ikatan spiritual, serta menjadi pengingat bahwa setiap manusia memiliki kesempatan untuk berubah dan memperbaiki diri.
Salah seorang WBP mengaku terharu dapat mengikuti kegiatan tersebut.
“Walaupun kami berada di dalam lapas, kecintaan kami kepada Abah Guru Sekumpul tetap hidup. Kegiatan ini memberi kami kekuatan dan semangat untuk menjadi pribadi yang lebih baik,” tuturnya dengan mata berkaca-kaca.
Kepala Lapas Kelas IIA Banjarmasin, Akhmad Herriansyah, menegaskan bahwa kegiatan keagamaan seperti haul memiliki peran strategis dalam pembinaan kepribadian warga binaan.
“Haul Abah Guru Sekumpul ini bukan hanya kegiatan keagamaan, tetapi juga sarana pembinaan mental dan moral. Nilai keteladanan, keikhlasan, dan akhlak mulia yang diajarkan beliau sangat relevan untuk menjadi bekal perubahan diri bagi WBP,” ujarnya, Minggu (28/12/2025).
Ia menambahkan, lapas terus mendorong dan mendukung kegiatan positif yang mampu membangun kesadaran spiritual dan karakter warga binaan.
“Kami berharap kegiatan seperti ini dapat terus berlanjut, sehingga warga binaan memiliki pondasi iman yang kuat dan siap kembali ke masyarakat sebagai pribadi yang lebih baik,” tegas Herriansyah.
Melalui pengajian dan Haul Abah Guru Sekumpul ini, Lapas Kelas IIA Banjarmasin tidak hanya menjadi tempat menjalani hukuman, tetapi juga ruang pembelajaran kehidupan.
Di sanalah, dari balik keterbatasan, nilai-nilai keikhlasan dan harapan tumbuh menjadi cahaya yang menuntun langkah para WBP menatap masa depan dengan lebih baik.
BACA JUGA
