Minat Investasi KPBU di IKN Meningkat Tajam, Dorong Percepatan Pembangunan Berkelanjutan

KPBU
Peningkatan minat dari investor dalam dan luar negeri terus terlihat, seiring dengan penguatan tata kelola serta penyederhanaan proses yang dilakukan dalam beberapa kuartal terakhir.

Gerbangkaltim.com, Nusantara — Minat terhadap skema Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) di Ibu Kota Nusantara (IKN) terus mengalami peningkatan signifikan. Investor domestik maupun mancanegara semakin tertarik untuk menanamkan modal, seiring dengan penguatan sistem tata kelola dan penyederhanaan prosedur yang dilakukan dalam beberapa kuartal terakhir.

Di bawah kepemimpinan Kepala Otorita IKN Basuki Hadimuljono, proses investasi kini diarahkan untuk lebih cepat dan efisien, tanpa mengesampingkan transparansi serta prinsip akuntabilitas. Langkah-langkah strategis dilakukan untuk memangkas birokrasi yang tidak diperlukan melalui koordinasi lintas kementerian dan lembaga.

Proyek KPBU Unsolicited Mulai Terealisasi

Implementasi konkret dari skema KPBU unsolicited mulai terlihat, khususnya di sektor perumahan. Kementerian Keuangan dan PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (PT PII) telah memberikan persetujuan atas skema pembayaran ketersediaan layanan (Availability Payment/AP) dan jaminan pemerintah untuk dua proyek utama, yaitu:

  • Pembangunan 8 Tower Hunian ASN oleh PT Nindya Karya di WP 1A, mencakup 288 unit tipe 190 m².

  • Pembangunan 109 Unit Rumah Tapak oleh PT Intiland di WP 1B dan 1C, dengan tipe 390 m².

Kedua proyek ini dijadwalkan memasuki tahap transaksi pada kuartal kedua tahun 2025 dan memulai konstruksi pada tahun yang sama. Proyek-proyek ini menjadi tonggak pertama realisasi skema KPBU unsolicited di IKN.

Investor Nasional dan Global Terlibat Aktif

Selain dua proyek di atas, beberapa investor strategis juga menunjukkan keterlibatan aktif. Investor nasional seperti Ciputra Nusantara, Konsorsium Triniti–Truba, serta investor asing seperti Konsorsium IJM–CHEC dan Maxim tengah menjalani berbagai tahap uji kelayakan.

  • Ciputra Nusantara dan Konsorsium IJM–CHEC telah menyelesaikan feasibility study dan sedang dalam tahap evaluasi dokumen.

  • Konsorsium Triniti–Truba dan Maxim kini dalam proses finalisasi studi kelayakan sebelum masuk ke tahap evaluasi.

Tiga investor tambahan, yakni Adhi Karya, Konsorsium Samsung C&T–Brantas Abipraya, serta Konsorsium PJ-IC Bee Invest–Promec–Ozturk Holdings, juga telah menerima Letter to Proceed (LtP) dan kini menyusun studi kelayakan. Investor-investor ini berasal dari negara-negara seperti Amerika Serikat, Turki, Spanyol, dan Brunei Darussalam, dengan potensi nilai investasi sektor hunian mencapai Rp63,3 triliun.

Proyek Infrastruktur Jalan dan Terowongan Multi Utilitas Juga Bergerak

Skema KPBU tak hanya fokus pada sektor hunian. Pembangunan jalan dan terowongan multi utilitas (MUT) juga menunjukkan perkembangan positif. Saat ini terdapat lima calon investor dari Tiongkok, Malaysia, dan Indonesia yang tengah menyusun studi kelayakan dan evaluasi dokumen. Total nilai investasi untuk sektor ini diperkirakan mencapai Rp71,8 triliun, dengan Rp55 triliun berasal dari investor asing.

KPBU Jadi Model Investasi yang Transparan dan Kredibel

Menurut Basuki Hadimuljono, KPBU bukan sekadar alat percepatan pembangunan, tetapi juga sarana membangun akuntabilitas jangka panjang. “Setiap proses investasi melibatkan audit internal dan eksternal serta pengawasan dari kementerian terkait. Ini adalah upaya untuk menjamin good governance dan tata kelola yang berkelanjutan,” jelasnya.

Minat tinggi terhadap KPBU di sektor hunian juga tercermin dari adanya sembilan calon investor lain yang masih menunggu persetujuan sebagai pemrakarsa proyek unsolicited. Namun, keterbatasan skema AP mendorong otoritas untuk mengarahkan mereka ke skema solicited atau mengikuti tender terbuka.

“Antusiasme terhadap KPBU sangat tinggi, tetapi kami juga mempertimbangkan alokasi AP untuk sektor lainnya,” jelas Agung Wicaksono, Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi Otorita IKN. Ia menambahkan bahwa KPBU telah menjadi model investasi yang dipercaya dan diminati oleh kalangan dunia usaha.


Dengan tata kelola yang semakin baik, efisiensi proses, serta kepemimpinan yang responsif, skema KPBU diproyeksikan akan menjadi fondasi utama dalam mewujudkan Ibu Kota Nusantara sebagai kota masa depan yang inklusif, terbuka, dan berkelanjutan.


Sumber: Humas Otorita Ibu Kota Nusantara
Kontak: [email protected] / [email protected]

Tinggalkan Komentar