Otorita IKN dan BPS Gelar Pelatihan Pendataan Penduduk, Dukung Pembangunan Berbasis Data di Ibu Kota Nusantara

Gerbangkaltim.com, Nusantara — Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik (BPS) Republik Indonesia memulai program pelatihan petugas rpendataan penduduk untuk wilayah IKN. Kegiatan bertajuk Kick Off Pelatihan Petugas Pendataan Penduduk IKN ini berlangsung pada Kamis, 19 Juni 2025, di Gedung Serba Guna, Kantor Kemenko 3, Plaza Seremoni, Kawasan Nusantara.
Langkah ini menjadi bagian awal dari upaya strategis untuk menyusun data dasar kependudukan di wilayah deliniasi IKN, yang akan menjadi fondasi perencanaan kebijakan pembangunan berbasis data yang presisi dan aktual.
Sebanyak 802 peserta dilibatkan dalam pelatihan ini. Mereka terdiri dari mahasiswa, staf BPS Kalimantan Timur, serta petugas dari BPS Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara. Pelatihan dilaksanakan dalam dua sesi: gelombang pertama diikuti 388 peserta dan gelombang kedua 414 peserta.
Kepala Otorita IKN, Basuki Hadimuljono, dalam sambutannya menekankan bahwa akurasi dan integritas dalam proses pendataan sangat krusial.
“Wilayah IKN belum memiliki data dasar yang valid. Maka, kita tidak mengambil sampel, tapi akan mencatat seluruh penduduk. Data harus dicatat sebagaimana adanya—tanpa manipulasi, persepsi, atau pendekatan statistik. Karena jika data salah, maka arah kebijakan juga akan keliru,” tegas Basuki.
Senada, Kepala BPS RI, Amalia Adininggar Widyasanti, menyampaikan bahwa pendataan ini akan mencatat jumlah penduduk serta karakteristik demografis warga di kawasan IKN, dan menjadi basis sejarah pembangunan ibu kota baru.
“Kami mohon agar petugas menjaga objektivitas dan konsistensi. Keakuratan lebih utama daripada kecepatan. Data ini akan menjadi landasan awal pembangunan yang berkelanjutan di Nusantara,” ujar Amalia.
Sementara itu, Kepala BPS Kalimantan Timur, Yusniar Juliana, menambahkan bahwa pelatihan ini bertujuan menyamakan pemahaman teknis para petugas terkait prosedur standar, definisi konsep, dan tata cara pengisian instrumen data.
“Harapannya, seluruh petugas siap turun ke lapangan dengan pemahaman yang seragam demi menghasilkan data yang akurat,” jelas Yusniar.
Deputi Bidang Sosial Budaya dan Pemberdayaan Masyarakat Otorita IKN, Alimuddin, turut menyampaikan pentingnya membangun sistem data kependudukan yang terintegrasi dan berbasis teknologi.
“Begitu data dasar tersedia, kita harus membangun sistem pembaruan data kependudukan secara real-time, mencakup kelahiran, kematian, dan mutasi penduduk. Ini penting untuk mendukung tata kelola pemerintahan modern yang responsif dan berbasis data aktual,” terang Alimuddin.
Pelatihan pendataan ini merupakan tonggak awal dalam menciptakan sistem administrasi kependudukan yang cerdas dan terintegrasi di Ibu Kota Nusantara, sekaligus memperkuat arah pembangunan berbasis bukti (evidence-based policy) yang menjadi ciri khas kota masa depan.
Sumber: Otorita Ibu Kota Nusantara
Email: [email protected] | [email protected]
BACA JUGA