Peduli Lingkungan, PTMB Tanam 100 Bibit Mangrove

PDAM Balikpapan
Direktur Utama PTMB, Yudhi Saharuddin bersama stakeholder terkait dalam kegiatan penanaman sebanyak 100 bibit tanaman mangrove di kawasan di kawasan Ruang Terbuka Hijau Kawasan Perlindungan Balikpapan (KPB), Batu Butok, Balikpapan, Kamis (19/6/2025).

Balikpapan, Gerbangkaltim.com – Perumda Tirta Manuntung Balikpapan (PTMB) melakukan penanaman sebanyak 100 bibit tanaman mangrove di kawasan di kawasan Ruang Terbuka Hijau Kawasan Perlindungan Balikpapan (KPB), Batu Butok, Balikpapan.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PTMB Balikpapan dengan mengusung tema “Kolaborasi untuk Berkelanjutan, Menjaga Air, Menjaga Kehidupan.”

Direktur Utama PTMB, Yudhi Saharuddin mengatakan, kegiatan ini sebagai upaya menjaga ekosistem lingkungan dan ketahanan air kota.

“Penanaman mangrove ini merupakan bentuk kesadaran perusahaan akan pentingnya menjaga keseimbangan antara pemanfaatan dan pelestarian sumber daya air,” ujarnya, Kamis (19/6/2025).

Yudhi Saharuddin dalam kesempatan itu menjelaskan tentang kondisi Waduk Tirta Manggar Balikpapan Utara, Kaltim yang saat ini mengalami penurunan daya tampung akibat sedimentasi yang terjadi.

“Waktu awal dibangun, daya tampungnya mencapai 16 juta meter kubik. Kini hanya tersisa 14 juta meter kubik. Sedimentasi dari pembangunan yang masif membuat kapasitasnya terus menurun,” jelasnya.

Dikatakannya, penurunan daya tampung turut berdampak pada kuota pengambilan air baku yang diperbolehkan BWS Wilayah Samarinda, Kaltim. Jika sebelumnya PTMB dapat menyedot hingga 1.200 liter per detik, saat ini hanya diizinkan 1.100 liter per detik.

“Namun demikian, saat ini PTMB mendapat tambahan izin 100 liter per detik untuk mendukung distribusi air ke wilayah barat dan utara Balikpapan,” tukasnya.

Menurut Yudhi Saharuddin, secara nasional, satu liter per detik air bersih dapat melayani hingga 80 sambungan rumah (SR). Jika pengelolaan dilakukan lebih efisien, terutama dengan menekan kebocoran air atau non-revenue water (NRW), potensi layanan bisa meningkat menjadi 100 SR per liter per detik.

“Tahun lalu NRW kami 30 persen, sekarang turun menjadi 26 persen. Ini menjadi peluang untuk memperluas layanan di wilayah yang sudah memiliki jaringan pipa induk,” ungkapnya.

Penurunan NRW tersebut dinilai hasil dari upaya perbaikan jaringan, perawatan reservoir, dan efisiensi distribusi yang dilakukan secara bertahap.

PTMB juga mendorong partisipasi lintas sektor dalam pelestarian lingkungan, termasuk dari pemerintah daerah, organisasi masyarakat, dan media.

“Jangan hanya tanam pohon di mangrove. Di sekitar waduk pun perlu perhatian serius karena vegetasinya sudah banyak berkurang,” pungkasnya.

Penanaman pohon ini menjadi langkah awal PTMB untuk membangun kesadaran kolektif dalam menjaga sumber air bersih sebagai bagian dari ekosistem yang lebih luas.

Tinggalkan Komentar