Pemda Paser Tekan Inflasi dengan Program Ternak Ayam Petelur

PASER, Gerbangkaltim.com – Upaya Pemda Paser dalam rangka menekan inflasi di daerah dilakukan dengan memperkuat ketahanan pangan salah satunya program Ternak Ayam Petelur. Program yang dilaksanakan pada tahun 2024 itu saat ini sudah dirasakan manfaatnya.

Pada Rabu (21/5/2025), Bupati Paser Fahmi Fadli didampingi Sekretaris Daerah (Sekda) Katsul Wijaya, meninjau kandang UPTD Pembibitan dan Perawatan Ternak Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunak) yang berada di Desa Saing Prupuk Kecamatan Batu Engau,

Kunjungan itu adalah untuk melihat langsung kondisi lapangan terkait tugas ke Disbunak Paser. didampingi Kepala Disbunak Paser Djoko Bawono dan Camat Batu Engau M. Tauhid.

Bupati Fahmi berterima kasih kepada tim Disbunak Paser yang telah sukses menjalankan program yang dicanangkannya. Setelah mengetahui keseluruhan kinerja teknis UPTD dan output telurnya, Fahmi berpesan agar hasil telur ini diprioritaskan untuk pengendalian inflasi.

“Jangan sampai harganya lebih mahal dari harga pasaran. Kotoran dan limbah kandangnya juga tolong diperhatikan,” pesan Bupati Fahmi, Kamis (21/5/2025).

Setelah panen telur, Fahmi juga meninjau bangunan dan lahan di sekitar kandang ayam. Sejumlah usulan yang disampaikan Disbunak Paser, menurutnya perlu didukung. Dia menginginkan kawasan tersebut bisa jadi peternakan terpadu. Termasuk jalan perbaikan menuju kandang yang beberapa ada titik rusak.

“Nanti perlahan kekurangan infrastruktur dan penunjang kandang ini akan kita perbaiki,” kata Fahmi.

Fahmi juga berpesan agar pengelolaan kandang ayam petelur ini tidak mencari untung, namun untuk pengendalian harga pasar agar tidak terjadi inflasi. Sisanya bisa untuk program ketahanan pangan lainnya seperti program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Kepala Disbunak Paser Djoko Bawono mengatakan kandang di UPTD ini berjumlah 11.300 ekor ayam petelur, dengan panen telur per harinya sekitar 9 ribu butir. Sebelumnya jumlah ayam lebih banyak beserta hasil panennya, namun menyusut karena berbagai hal.

“Alhamdulillah program ini sangat di apresiasi oleh Bank Indonesia di Kaltim, karena baru Kabupaten Paser yang bisa menunjukkan program nyata kemandirian pangan,” kata Djoko. (ADV)

Tinggalkan Komentar