Pemkot Balikpapan Anggarkan Rp45 Miliar untuk Revitalisasi Pasar Inpres 2026

Balikpapan, Gerbangkaltim.com – Pemerintah Kota Balikpapan melalui Dinas Perdagangan (Disdag) akan merevitalisasi kawasan Pasar Inpres di Kelurahan Margasari, Kecamatan Balikpapan Barat. Proyek yang dijadwalkan mulai dikerjakan pada tahun 2026 ini diperkirakan menelan anggaran sebesar Rp45 miliar yang bersumber dari APBD Kota Balikpapan.
Kepala Disdag Kota Balikpapan, Haemusri Umar, menjelaskan bahwa kawasan yang akan direvitalisasi mencakup area seluas 1,5 hektare. Saat ini terdapat dua zona utama, yaitu pasar penampungan dan pasar kerajinan, dengan jumlah pedagang aktif mencapai 451 orang. Penataan ulang ini diharapkan dapat meningkatkan kenyamanan pedagang dan pembeli serta menjadikan pasar lebih representatif sebagai destinasi belanja khas Balikpapan.
“Pasar Inpres ini merupakan ikon kota yang sudah dikenal luas, terutama di kalangan wisatawan dan pembeli dari luar daerah. Karena itu, Wali Kota berkomitmen menjadikannya sebagai pusat kerajinan dan niaga yang modern dan tertata,” ujar, Senin (8/9/2025).
Pedagang Akan Dilibatkan dalam Penyusunan DED dan Penataan Infrastruktur
Pemerintah Kota menegaskan akan melibatkan pedagang sejak awal proses penyusunan Detail Engineering Design (DED). Hal ini dilakukan agar kebutuhan dan aspirasi pedagang bisa langsung terakomodasi dalam perencanaan.
“Beberapa hal yang diminta oleh pedagang antara lain adalah keterlibatan dalam pembahasan DED, penataan lahan parkir, serta area untuk Pedagang Kaki Lima (PKL). Kami telah sepakati dengan Badan Keuangan Daerah (BKD) bahwa perwakilan pedagang akan dilibatkan secara aktif,” ungkap Haemusri.
Penampungan Sementara Masih Jadi Perdebatan di Kalangan Pedagang
Salah satu tantangan dalam proses revitalisasi adalah penentuan lokasi Tempat Penampungan Sementara (TPS) bagi pedagang terdampak. Meski Pemerintah Kota menyatakan siap memfasilitasi pembangunannya, namun perdebatan masih terjadi di internal pedagang.
“Kalau dari sisi pemerintah, kami ingin memudahkan akses baik bagi pedagang maupun pembeli. TPS bisa dibangun di mana pun asal disepakati. Tapi sekarang masih ada perbedaan pendapat antar pedagang terkait lokasi yang ideal,” tambahnya.
Dorong Pasar Inpres Jadi Pusat Wisata Belanja Lokal
Haemusri juga menekankan bahwa revitalisasi ini tidak hanya soal infrastruktur fisik, tetapi juga sebagai strategi mendukung sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Pasar Inpres dikenal sebagai pusat kerajinan tangan khas Kalimantan Timur, termasuk manik-manik Dayak, kain tenun, batu akik, dan aneka oleh-oleh khas Balikpapan.
“Balikpapan sering menjadi tuan rumah event nasional dan kementerian. Kita perlu memiliki pusat belanja yang mencerminkan identitas lokal. Revitalisasi ini jadi peluang besar untuk menjadikan Pasar Inpres sebagai etalase budaya dan produk lokal,” pungkasnya.
BACA JUGA