Pemkot Balikpapan Luncurkan Modul Ajar Antikorupsi, Bekali Siswa Nilai Integritas Sejak Dini

Pemkot Balikpapan
Wakil Wali Kota Balikpapan Dr Ir H Bagus Susetyo, MM., disampingi Kepala Inspektorat Kota Balikpapan, Silvi Ramadani dan Kepala Disdikbud Kota Balikpapan, Irfan Taufik saat modul di Ajar Antikorupsi Sejak Dini dalam rangkaian peringatan Hari Antikorupsi Sedunia yang digelar di Aula Balai Kota Balikpapan, Senin (8/12/2025).

Balikpapan, Gerbangkaltim.com — Pemerintah Kota Balikpapan resmi memperkenalkan Modul Ajar Antikorupsi Sejak Dini dalam rangkaian peringatan Hari Antikorupsi Sedunia yang digelar di Aula Balai Kota Balikpapan, Senin (8/12/2025).

Modul yang disusun oleh para guru dari jenjang SD hingga SMP ini menjadi terobosan baru dalam penguatan pendidikan karakter di sekolah-sekolah.

Modul tersebut merupakan hasil kolaborasi Inspektorat Kota Balikpapan bersama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) serta para pendidik yang tergabung dalam Komunitas Satu Guru Satu Buku (Sagusak).

Setelah sebelumnya merilis modul lingkungan hidup dan modul keberagaman, kini Balikpapan menambah daftar inovasi dengan modul antikorupsi yang digarap selama hampir satu tahun.

Kepala Disdikbud Balikpapan, Irfan Taufik,m menegaskan, peluncuran ini bukan sekadar kegiatan seremonial, tetapi langkah nyata untuk membangun generasi berintegritas.

“Modul ini adalah bukti kerja bersama antara Disdikbud dan Inspektorat selama setahun terakhir. Ini menjadi upaya konkret kami untuk mencegah perilaku koruptif sejak bangku sekolah, sebelum anak-anak memahami istilah korupsi itu sendiri,” ujarnya usai acara peluncuran.

Menurut Irfan, seluruh modul yang telah disusun akan menjadi bagian dari muatan lokal yang diajarkan kepada seluruh siswa SD dan SMP. Ia menekankan bahwa pendidikan karakter harus berjalan seiring dengan penguatan kompetensi akademik.

“Anak-anak Balikpapan kita siapkan bukan hanya untuk menjadi pintar, tetapi juga agar tumbuh sebagai pribadi yang jujur dan berani menjaga integritas. Ini investasi jangka panjang untuk masa depan daerah dan bangsa,” tegasnya.

Sebanyak 20 guru dari berbagai sekolah terlibat dalam penyusunan modul antikorupsi tersebut. Buku-buku pembelajaran nantinya akan dicetak oleh masing-masing sekolah menggunakan dana BOS sehingga dapat dibagikan secara gratis kepada seluruh siswa.

“Modul ini tidak dijual. Kami ingin setiap siswa memiliki pegangan sendiri. Dengan skema BOS per siswa, sekolah sangat mungkin mencetaknya sesuai kebutuhan,” kata Irfan.

Balikpapan menjadi satu-satunya daerah di Kalimantan Timur yang berhasil menyelesaikan modul ajar antikorupsi secara menyeluruh. Sebagai tindak lanjut, Disdikbud bersama Inspektorat menetapkan 24 sekolah sebagai Sekolah Berintegritas.

Para guru penyusun modul juga telah dibekali pelatihan khusus sebagai Penyuluh Antikorupsi.

Acara peluncuran ditutup dengan pemberian penghargaan kepada guru dan siswa berprestasi. Suasana aula Balai Kota dipenuhi tepuk tangan meriah, menandai lahirnya babak baru gerakan pendidikan karakter di Balikpapan.

Bagi kota ini, langkah tersebut bukan hanya bagian dari peringatan Hari Antikorupsi Sedunia, tetapi sebuah awal dari gerakan besar untuk menanamkan nilai kejujuran dan integritas pada generasi muda, bahkan sebelum mereka mengenal praktik korupsi itu sendiri.

Tinggalkan Komentar