Pemkot Balikpapan Minta OPD Maksimalkan Serapan Awal Tahun

Balikpapan, Gerbangkaltim.com – Pemkot Balikpapan menginstruksikan seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) untuk memaksimalkan serapan anggaran sejak awal tahun. Upaya ini dilalukan agar tidak terjadi penumpukan realisasi kegiatan di akhir tahun anggaran.
“Serapan anggaran harus dimulai sejak triwulan pertama dan terus dipantau. Jangan sampai baru dikejar saat menjelang Desember,” ujar, Wakil Wali Kota Balikpapan, Bagus Susetyo, Senin (5/5/2025).
Bagus Susetyo menjelaskan, pada triwulan kedua tahun 2025 ini, capaian serapan fisik maupun keuangan harus segera mendekati target. Dimana, ia tidak ingin ada keterlambatan pengerjaan berdampak pada kualitas dan hasil akhir (output) program pembangunan.
“Hasil i hasil Rapat Koordinasi (Rakor) yang dilaksanakan pekan lalu, sebagian besar OPD telah menunjukkan progres positif,” ucap Bagus.
Namun demikian, katanya, harus diakui terdapat beberapa unit yang serapannya masih rendah dan harus didampingi secara khusus oleh tim teknis Pemkot.
Menurut Bagus, pemerintah juga telah mengidentifikasi sejumlah kendala, mulai dari proses pengadaan hingga pelaksanaan kegiatan.
“Untuk itu, solusi teknis disiapkan secara langsung agar hambatan tidak berlarut-larut,” jelasnya.
Bagus menjelaskan, proses lelang kegiatan fisik sudah mulai dilakukan sejak awal Januari. Saat ini, pelaksanaan proyek mulai berjalan di hampir semua unit kerja, termasuk tingkat kecamatan dan kelurahan.
“Kami menargetkan seluruh proses pelelangan untuk anggaran murni selesai paling lambat bulan Juli. Dengan demikian, pelaksanaan kegiatan dapat optimal sebelum memasuki triwulan akhir,” ungkapnya.
Mengenai efisiensi anggaran, Bagus memastikan hal tersebut tidak mengganggu proyek-proyek strategis. Infrastruktur tetap menjadi prioritas utama dalam alokasi belanja daerah.
Pemerintah Kota juga sedang mendata seluruh pengembang perumahan untuk memastikan status prasarana, sarana, dan utilitas (PSU), khususnya di kawasan Daerah Aliran Sungai (DAS) Ampal.
Kemudian kata dia, bendungan pengendali (bendali) yang telah diserahterimakan akan segera dirawat agar kapasitas pengendalian banjir tetap terjaga.
Bagus berharap, langkah ini mampu memperkuat sistem pengendalian banjir di wilayah rawan genangan.
“Sekaligus menjamin keberlanjutan infrastruktur yang telah dibangun,” tutupnya.
BACA JUGA