Pemkot Balikpapan Perluas Program Makan Bergizi untuk Tekan Risiko Stunting pada Balita

Pemkot Balikpapan
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala DP3AKB Balikpapan, Nursyamsiarni D. Larose

Balikpapan, Gerbangkaltim.com — Upaya Pemerintah Kota Balikpapan dalam memerangi stunting kini semakin meluas. Melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (DP3AKB), program Makan Bergizi (MBG) tidak lagi hanya menyasar anak sekolah, tetapi juga keluarga yang memiliki balita dan baduta berisiko stunting.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala DP3AKB Balikpapan, Nursyamsiarni D. Larose, mengungkapkan, perluasan program tersebut mulai dijalankan sejak 1 Oktober 2025 di Kelurahan Sepinggan Raya. Sebanyak 125 keluarga berisiko menjadi penerima manfaat tahap awal.

“Selama ini masyarakat mengenal MBG sebagai program untuk anak sekolah. Padahal, sekarang kami juga fokus membantu keluarga yang memiliki anak di bawah dua tahun agar mendapatkan asupan gizi cukup,” ujarnya, Jum’at (7/11/2025).

Program MBG menjadi bagian dari intervensi gizi spesifik yang digagas pemerintah daerah dalam menekan angka stunting di Balikpapan. Melalui program ini, keluarga penerima mendapatkan paket makanan bergizi siap santap setiap hari.

Distribusi dilakukan secara terjadwal. Setiap pukul 10.00 hingga 11.00 WITA, makanan dikirim ke Balai Penyuluh KB yang berlokasi di dekat Puskesmas Sepinggan. Dari titik itu, kader KB dan kader posyandu menyalurkan langsung ke rumah-rumah penerima berdasarkan data yang telah diverifikasi DP3AKB.

“Mekanismenya terkoordinasi. Kader turun langsung ke lapangan membawa paket makanan sesuai data keluarga yang berhak menerima. Jadi, bantuan tepat sasaran,” jelas Nursyamsiarni.

Namun, program ini tidak berhenti pada pemberian makanan. DP3AKB juga menyisipkan edukasi pola asuh dan gizi seimbang agar keluarga memahami pentingnya pemenuhan nutrisi dan perawatan tumbuh kembang anak di rumah.

Menurut Nursyamsiarni, edukasi menjadi kunci agar masyarakat tidak hanya bergantung pada bantuan, tetapi mampu menerapkan pola hidup sehat secara mandiri. “Kami ingin membentuk kesadaran kolektif bahwa stunting bisa dicegah jika keluarga memahami pola makan dan pengasuhan yang benar,” tegasnya.

Program MBG merupakan bentuk komitmen Pemkot Balikpapan terhadap program nasional percepatan penurunan stunting, yang pada 2024 ditargetkan menurun hingga 14 persen dan terus berlanjut pada 2025.

Ke depan, DP3AKB berencana memperluas pelaksanaan MBG ke kelurahan lain dengan tingkat risiko stunting tinggi berdasarkan hasil survei kesehatan keluarga dan pemantauan posyandu.

Langkah ini menegaskan keseriusan Pemkot Balikpapan membangun generasi sehat, cerdas, dan bebas stunting, sejalan dengan visi menjadikan Balikpapan sebagai Kota Layak Anak dan Kota Ramah Keluarga.

Tinggalkan Komentar