Pertamina dan Kemenkeu Perkuat Sinergi Energi Nasional, Tinjau Kesiapan Akhir Proyek RDMP Balikpapan

Pemkot Balikpapan
Kementerian Keuangan Republik Indonesia (Kemenkeu) bersama jajaran Komisaris PT Pertamina (Persero) meninjau langsung kesiapan akhir proyek strategis Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan dan Lawe-Lawe, yang kini memasuki fase awal pengoperasian, Selasa (4/11/2025).

Balikpapan, Gerbangkaltim.com — Upaya memperkuat ketahanan energi nasional kembali ditegaskan melalui sinergi antara pemerintah dan BUMN energi. Kementerian Keuangan Republik Indonesia (Kemenkeu) bersama jajaran Komisaris PT Pertamina (Persero) meninjau langsung kesiapan akhir proyek strategis Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan dan Lawe-Lawe, yang kini memasuki fase awal pengoperasian.

Kunjungan kerja tersebut berlangsung di Gedung New Site Office PT Kilang Pertamina Balikpapan (KPB), dan dilanjutkan dengan peninjauan ke beberapa fasilitas utama proyek. Turut hadir perwakilan Kemenkeu RI, Komisaris dan Direksi Pertamina, serta manajemen PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) dan PT KPB.

Direktur Utama PT KPB, Bambang Harimurti, menyampaikan bahwa kolaborasi antara pemerintah dan Pertamina menjadi fondasi penting dalam memperkuat kemandirian energi nasional.

“Dukungan Kementerian Keuangan mempercepat penyelesaian RDMP Balikpapan. Proyek ini akan menambah kapasitas produksi BBM hingga 142 ribu barrel per hari, LPG 336 ribu ton per tahun, dan propylene 300 ribu ton per tahun. Ini langkah nyata menuju ketahanan energi nasional,” ujarnya.

Selain meninjau kesiapan teknis, kunjungan tersebut juga membahas penguatan tata kelola keuangan proyek, termasuk mitigasi risiko fiskal, penjaminan, pengelolaan valuta asing, dan perlindungan aset strategis melalui skema asuransi proyek migas berskala besar.

Kemenkeu juga menyoroti kontribusi besar Pertamina terhadap penerimaan negara. Sepanjang 2024, BUMN energi tersebut menyumbang Rp401,73 triliun ke kas negara melalui pajak, dividen, dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).

Staf Ahli Menteri Keuangan Bidang Penerimaan Negara, Dwi Teguh Wibowo, mengapresiasi kemajuan RDMP Balikpapan yang dinilai membawa dampak langsung bagi ekonomi nasional.

“Proyek ini bukan hanya memperkuat struktur fiskal dan daya saing industri migas, tetapi juga membantu menekan impor produk turunan minyak. Dalam beberapa tahun terakhir, angka impor aspal dan produk olahan minyak terus menurun—ini pencapaian besar,” katanya.

Rombongan kemudian meninjau beberapa fasilitas utama, di antaranya Crude Distillation Unit (CDU) IV, Hydrocracking Unit (HCU), Residual Fluid Catalytic Cracking (RFCC), Boiler, serta Main Control Room (MCR) yang menjadi pusat kendali operasional kilang modern tersebut.

Vice President Legal & Relation PT KPB, Asep Sulaeman, menegaskan bahwa RDMP Balikpapan merupakan proyek strategis yang sejalan dengan arah kebijakan pembangunan nasional.

“Proyek ini mendukung visi Asta Cita, khususnya kemandirian ekonomi berbasis energi bersih dan berkelanjutan serta pemerataan pembangunan wilayah. Selain memperkuat pasokan energi nasional, RDMP juga membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat,” tutupnya.

Dengan progres signifikan ini, RDMP Balikpapan diharapkan segera beroperasi penuh dan menjadi salah satu pilar utama menuju kemandirian energi Indonesia.

Tinggalkan Komentar