Pertamina Hulu Indonesia Tinjau Program CSR di Pulau Bunyu, Dorong Pertanian Hidroponik dan Konservasi Penyu

Pertamina Hulu Indonesia CSR
Manajemen PHI meninjau program CSR di Kalimantan Utara untuk memastikan keberlanjutan dan dampak positif bagi masyarakat.

Gerbangkaltim.com, Kalimantan Utara – PT Pertamina Hulu Indonesia (PHI) memperkuat komitmen keberlanjutan dengan melakukan monitoring dan evaluasi sejumlah program tanggung jawab sosial dan lingkungan (CSR) di wilayah operasinya di Kalimantan Utara pada 14–19 September 2025.

Kunjungan yang dipimpin Sr. Manager Relations PHI, Handri Ramdhani, ini melibatkan jajaran manajemen Communication Relations & CID dari kantor pusat Jakarta serta tim CSR dari Zona 8, Zona 9, dan Zona 10. Agenda difokuskan pada Program Kampung Hijau Hidroponik dan Program Konservasi Penyu di Pulau Bunyu, serta meninjau keberlanjutan Program Akar Basah di Nunukan dan Program Kubedistik di Tarakan.

Dorong Pertanian Hidroponik di Bunyu

Melalui PT Pertamina EP (PEP) Bunyu Field, PHI mengembangkan Kampung Hijau Hidroponik yang memanfaatkan pakis merah—selama ini dianggap gulma—sebagai media tanam ramah lingkungan. Program ini bukan hanya mengurangi emisi karbon dari pembakaran pakis, tetapi juga membuka peluang pertanian hidroponik bagi masyarakat setempat.

Manajemen PHI berdialog dengan kelompok wanita tani dari Desa Bunyu Barat, Bunyu Timur, dan Bunyu Selatan, yang telah berhasil mengembangkan sayuran hingga buah melon hidroponik. Produk turunan seperti dodol dan es krim melon menjadi bukti inovasi ekonomi kreatif berbasis pertanian.
“Keberhasilan ini menunjukkan pentingnya kolaborasi semua pihak untuk menjaga keberlanjutan program CSR,” ujar Manager Communication Relations & CID PHI, Dony Indrawan.

Sinergi untuk Konservasi Penyu

Selain pertanian hidroponik, PHI bersama pemerintah desa dan kelompok nelayan juga menyepakati inisiatif konservasi penyu di Pantai Nibung, Bunyu. Program ini diharapkan menjadi cikal bakal desa wisata yang berkelanjutan sekaligus menjaga kelestarian ekosistem laut.

Kepala Desa Bunyu Barat, Suhadi, menilai program CSR yang digagas PHI telah memberi dampak luas. “Program ini membuktikan bahwa inisiatif dari mitra binaan bisa berkembang ke masyarakat lebih luas,” ujarnya.

Perwakilan Plt. Camat Bunyu, Yuli Hayati, turut mendukung langkah tersebut. “Program harus berkelanjutan, dengan pengawasan yang konsisten, karena manfaatnya langsung dirasakan masyarakat,” ungkapnya.

Komitmen ESG dan SDGs

Handri Ramdhani menegaskan bahwa monitoring CSR menjadi bagian penting untuk memastikan program berjalan sesuai rencana, efektif, serta memberikan dampak nyata.
“Kegiatan ini adalah wujud komitmen kami dalam mendukung pertumbuhan ekonomi, kemandirian masyarakat, dan kelestarian lingkungan, sejalan dengan SDGs dan prinsip ESG,” jelasnya.

PHI, sebagai bagian dari Subholding Upstream Pertamina, mengelola bisnis hulu migas di Regional 3 Kalimantan. Pada 2024, perusahaan mencatatkan produksi 58,4 ribu barel minyak per hari (MBOPD) dan 621,2 juta standar kaki kubik gas per hari (MMSCFD).

Tinggalkan Komentar