Pimpin Peringatan Harkitnas, Bupati Paser Ingatkan Kebangkitan Bangsa di Tengah Disrupsi Teknologi

PASER, Gerbangkaltim.com – Bupati Paser Fahmi Fadli memimpin apel peringatan Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) ke-177 di halaman kantor Bupati Paser, Selasa (20/5).
Membacakan sambutan Menteri Komunikasi dan Digital, Bupati berpesan Harkitnas kali ini merupakan jadi momentum kebangkitan Indonesia setelah sekian banyak perjuangan yang dilalui saat jaman kemerdekaan.
“Peringatan ini tidak sekadar memperingati sebuah tanggal dalam kalender nasional. Tapi membuka kembali halaman penting dari sejarah perjuangan bangsa, yang ditulis bukan dengan tinta biasa, tetapi dengan kebangkitan, kesadaran, semangat persatuan, dan keberanian menolak untuk terus terjajah,” katanya.
Bupati menuturkan, 117 tahun yang lalu, di tengah keterbatasan dan tekanan kolonialisme, lahir sebuah kesadaran baru yang menyalakan api perubahan.
“117 tahun yang lalu, di tengah keterbatasan dan tekanan kolonialisme, lahir sebuah kesadaran baru yang menyalakan api perubahan,” ucapnya.
Melalui pendirian Budi Utomo, bangsa ini mulai membangun keyakinan bahwa nasib tidak boleh selamanya digantungkan kepada kekuatan asing.
Zaman yang menghadirkan ujian jauh lebih kompleks. Disrupsi teknologi, ketegangan geopolitik, krisis pangan, global, dan ancaman terhadap kedaulatan digital negara.
Fahmi mengatakan, kini sudah zaman ketika batas-batas geografis semakin kabur dan peradaban bergerak dalam kecepatan yang tak lagi ditentukan oleh jarak, melainkan kemampuan beradaptasi memimpin perubahan.
Sejak awal, para pendiri bangsa telah meletakkan prinsip yang menjadi jangkar negara dalam menghadapi dunia.
Dalam arus globalisasi yang semakin kuat, masyarakat bersyukur bahwa Indonesia terus melangkah dengan tenang, menjaga keseimbangan antara keterbukaan dan kemandirian.
Ketua Panitia Apel, Kepala Dinas Komunikasi Informatika Statistik dan Persandian (Diskominfostaper) Arief Rahman menyampaikan, di tengah polarisasi dunia,Indonesia mengambil posisi sebagi trusted partner.
Bebas dalam menentukan kepentingan nasional, dan aktif membangun dialog yang produktif dengan berbagai pihak.
Prinsip itu yang menjadikan Indonesia kian dihormati di berbagai forum internasional. Kehadiran Indonesia di pentas global bukan sekadar untuk menyuarakan kepentingan nasional, juga membawa gagasan dan solusi yang memberi manfaat bersama.
“Di tengah dunia yang terus menghadapi ketidakpastian, Indonesia tampil sebagai mitra dialog yang mampu menjembatani kepentingan.
Semangat itu yang juga tercermin dalam setiap langkah kebangkitan nasional di dalam negeri.
Indonesia, kata Arief, menapaki jalur pembangunan yang tidak semata terfokus pada pertumbuhan ekonomi, juga memastikan setiap kebijakan membuka ruang bagi kemajuan yang adil dan merata.
Sebuah ikhtiar besar agar pembangunan yang megah tetap berpijak kokoh pada kepentingan rakyat,” kata Arief. (ADV)
BACA JUGA