PLN Dorong Modernisasi Sentra Rumput Laut Tihi-Tihi, Produktivitas Meningkat hingga 6 Ton per Siklus
Gerbangkaltim.com, Bontang – Modernisasi sektor pesisir semakin nyata terlihat di Kampung Tihi-Tihi, Bontang. Melalui program Electrifying Marine – Pengembangan Budidaya Rumput Laut, PLN Unit Induk Pembangunan Kalimantan Bagian Timur (UIP KLT) menghadirkan fasilitas pengering rumput laut modern berbasis listrik yang kini menjadi motor penggerak ekonomi baru bagi masyarakat setempat.
Program yang mulai berjalan penuh pada Oktober 2025 tersebut menjadi solusi atas permasalahan lama para petani rumput laut yang selama bertahun-tahun bergantung pada cuaca. Kehadiran Solar Dryer Dome bertenaga listrik dengan kapasitas hingga enam ton membuat proses pengeringan lebih cepat, higienis, dan tidak lagi terhambat musim hujan.
General Manager PLN UIP KLT, Basuki Widodo, menegaskan bahwa dukungan yang diberikan PLN tidak sebatas penyediaan infrastruktur kelistrikan. Melalui pendekatan komprehensif, program ini dirancang agar listrik membawa nilai tambah nyata bagi perekonomian warga pesisir.
“Kami ingin energi listrik memberikan dampak langsung bagi kesejahteraan masyarakat. Di Tihi-Tihi, teknologi dan pendampingan digabungkan untuk meningkatkan kapasitas petani, sehingga mereka naik kelas menjadi wirausahawan maritim modern,” ujar Basuki.
Manfaat program ini mulai dirasakan warga. Produktivitas rumput laut kini stabil, kualitas produk meningkat, dan risiko kerugian akibat cuaca hampir hilang. Mustari, Ketua Kelompok Petani Rumput Laut Tihi-Tihi, menyampaikan bahwa kehadiran fasilitas baru ini menjadi angin segar bagi komunitasnya.
“Kalau hujan berhari-hari, hasil kami dulu bisa rusak. Sekarang, mau kapan pun bisa dikeringkan. Kualitasnya juga lebih bagus,” ungkapnya.
Dampak program tidak berhenti pada pengeringan. PLN juga memberikan pelatihan pengolahan rumput laut menjadi produk turunan bernilai tambah seperti pupuk organik hingga minuman serat. Hal ini membuka peluang usaha baru bagi masyarakat dan memperluas akses pasar.
Manager Perizinan dan Komunikasi PLN UIP KLT, Teddy Kristianto, menambahkan bahwa elektrifikasi fasilitas pengering adalah langkah konkret PLN dalam mendukung peningkatan produktivitas nelayan pesisir.
“Listrik harus menjadi katalisator kemakmuran. Dengan pendampingan berkelanjutan, petani di Tihi-Tihi didorong menjadi pelaku usaha yang mandiri,” kata Teddy.
Apresiasi juga datang dari pemerintah daerah. Perwakilan Dinas Perdagangan Kota Bontang, Sunita Sinaga, menilai program ini sebagai investasi jangka panjang bagi masyarakat pesisir.
“Ketika fasilitas modern didukung listrik yang andal, produktivitas meningkat, dan akses pasar otomatis meluas,” ujarnya.
Kini, Kampung Tihi-Tihi mulai dikenal sebagai sentra pengolahan rumput laut modern, bukan lagi sekadar penghasil bahan mentah. Transformasi ini membuka babak baru bagi ekonomi pesisir Bontang yang lebih mandiri dan berkelanjutan.
Sumber: PLN UIP KLT
BACA JUGA
