PLN Selesaikan Tahap Awal Transmisi Listrik Tanjung Selor–Tideng Pale, Perkuat Sistem Kaltim–Kaltara

Gerbangkaltim.com, Tanjung Selor, Kalimantan Utara – PT PLN (Persero) terus menunjukkan komitmennya dalam memperkuat sistem ketenagalistrikan nasional. Melalui Unit Induk Pembangunan Kalimantan Bagian Timur (UIP KLT), PLN bersama Unit Pelaksana Proyek Kalimantan Timur 2 (UPP KLT 2) dan Pusat Manajemen Proyek UPMK 2, berhasil menyelesaikan proses serah terima pekerjaan tahap pertama (ST-1) proyek pembangunan Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kV yang menghubungkan Gardu Induk (GI) Tanjung Selor dengan GI Tideng Pale.
Serah terima ini mencakup Section 1 dan Section 3 proyek, yang masing-masing rampung pada 22 Mei dan 15 Mei 2025. Proyek strategis ini dikerjakan oleh konsorsium kontraktor KSO Hasta – KMI Wire Cable – Usaha Bakti Perkasa dan KSO Cipta Mitra Andalas – KMI Wire Cable – Duta Hita Jaya.
Rangkaian jalur transmisi ini terbentang dari Kecamatan Tanjung Selor hingga Kecamatan Sesayap, dan menjadi bagian penting dari interkoneksi Kalimantan Timur–Kalimantan Utara. Tujuannya adalah meningkatkan keandalan sistem kelistrikan di wilayah utara Kalimantan sekaligus mempercepat pemerataan listrik di kawasan perbatasan dan daerah tertinggal.
Langkah Strategis Pemenuhan Energi di Kalimantan
General Manager PLN UIP KLT, Raja Muda Siregar, menyampaikan bahwa penyelesaian tahap pertama proyek ini merupakan tonggak penting.
“Ini adalah fase krusial dalam transisi pekerjaan menuju tahap operasional. Kami semakin dekat dalam memenuhi kebutuhan energi masyarakat Kalimantan Utara,” ujar Raja. Ia menambahkan bahwa pembangunan ini bukan sekadar pemasangan infrastruktur teknis, melainkan bentuk nyata kehadiran negara dalam menyediakan listrik yang stabil dan berkualitas.
Sementara itu, Jefri Sambara Palelleng selaku Manager UPP KLT 2 menekankan bahwa ST-1 bukan hanya prosedur administratif semata.
“Ini adalah validasi atas kualitas pekerjaan di lapangan. Dengan serah terima ini, kami memperkuat prinsip akuntabilitas dan transparansi dalam proyek strategis nasional,” jelasnya.
Penjaminan Mutu dan Manajemen Risiko
Adriuli, Manager Pusmanpro UPMK 2, turut menyoroti keberhasilan tim dalam mengelola risiko proyek secara efektif.
“Semua tahapan, dari inspeksi lapangan hingga pengujian teknis, telah dilalui dengan standar ketat. Kami juga telah menerbitkan Rekomendasi Laik Bertegangan (RLB) yang menjadi bukti bahwa instalasi ini aman untuk dioperasikan,” ungkap Adriuli.
Dokumentasi resmi juga telah disiapkan sebagai dasar untuk keperluan audit maupun pengembangan proyek serupa ke depan.
Setelah penyelesaian Section 1 dan 3, fokus PLN kini tertuju pada percepatan pengerjaan Section 2, yang ditargetkan selesai sebelum akhir 2025. Bila keseluruhan proyek rampung, sistem interkoneksi Kalimantan Timur–Kalimantan Utara akan terhubung penuh, menciptakan pasokan listrik yang lebih andal dan efisien di kawasan utara Pulau Kalimantan.
Sumber: PT PLN (Persero)
BACA JUGA