Program BSPS 2025 di Kaltim Tuntas, Rumah Warga Balikpapan Kini Layak Huni

PKP
Kondisi rumah Pak Amir setelah direnovasi (rampung) dan kunjungan Tim Balai P3KP Kalimantan II bersama Direktur Pembangunan Perumahan Perkotaan Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Rini Dyah Mawarty. Rabu (24/12/2025).

Balikpapan, Gerbangkaltim.com – Program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) tahun 2025 di Kalimantan Timur menunjukkan hasil positif. Sejumlah rumah warga penerima bantuan di Kota Balikpapan kini telah selesai direnovasi dan dinyatakan layak huni.

Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan dan Kawasan Permukiman (P3KP) Kalimantan II mendampingi kunjungan Direktur Pembangunan Perumahan Perkotaan Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Rini Dyah Mawarty, ke rumah-rumah penerima BSPS, Rabu (24/12/2025).

Kunjungan dilakukan di tiga lokasi, yakni Kelurahan Manggar Baru, Kecamatan Balikpapan Timur; Kelurahan Sepinggan, Kecamatan Balikpapan Selatan; dan Kelurahan Margomulyo, Balikpapan Barat.

Di setiap titik, Rini Dyah Mawarty meninjau langsung kondisi fisik rumah yang telah direnovasi serta berdialog dengan warga penerima bantuan. Ia menanyakan besaran bantuan, kondisi rumah sebelum diperbaiki, jenis renovasi yang dilakukan, hingga aktivitas ekonomi penerima manfaat.

Salah satu penerima BSPS, Amir (50), warga Kelurahan Manggar Baru, mengaku rumahnya kini jauh lebih nyaman setelah direnovasi.

“Alhamdulillah rumah saya sudah selesai. Sekarang atap tidak bocor lagi. Dulu kalau hujan pasti air masuk. Seng, dinding, kusen semuanya sudah diganti,” kata Amir.

Ia menjelaskan, bantuan yang diterimanya sebesar Rp 20 juta, dengan rincian Rp 17,5 juta untuk pembelian bahan bangunan dan Rp 2,5 juta untuk upah tukang. Amir yang sehari-hari bekerja menjemur dan menjual ikan asin itu juga melibatkan keluarga serta tetangga selama proses renovasi melalui gotong royong.

Kepala Balai P3KP Kalimantan II, Anggoro Putro, mengatakan keberhasilan renovasi rumah Amir mencerminkan esensi dari program BSPS, yakni mengedepankan prinsip swadaya masyarakat.

“BSPS bukan sekadar bantuan dana Rp 20 juta, tetapi mendorong kemandirian dan gotong royong. Pak Amir menunjukkan bagaimana masyarakat bisa berperan aktif, dibantu keluarga dan tetangga, sehingga rumah benar-benar menjadi layak huni,” ujar Anggoro.

Menurut Anggoro, pada tahun 2025 terdapat 655 penerima BSPS di Kalimantan Timur yang tersebar di Kota Samarinda, Balikpapan, Bontang, serta kabupaten Penajam Paser Utara, Paser, Kutai Kartanegara, Kutai Timur, Kutai Barat, dan Berau.
Hal serupa dirasakan Elsi, ibu rumah tangga di Kelurahan Sepinggan, Balikpapan Selatan.

Ia menyebut kondisi rumahnya kini jauh lebih baik setelah atap dan dinding kayu yang sebelumnya lapuk diganti.

“Dulu atap bocor dan dinding kayu sudah rusak. Sekarang rumah sudah bagus, kalau hujan tidak bocor lagi. Terima kasih atas bantuan ini,” kata Elsi.

Anggoro menambahkan, pemerintah berencana meningkatkan kuota penerima BSPS pada tahun mendatang seiring target Program Tiga Juta Rumah secara nasional.

“Kami berharap sinergi antara pemerintah pusat, daerah, dan masyarakat terus terjaga agar program ini berjalan optimal dan semakin banyak warga yang memiliki rumah layak huni,” tuturnya.

Dalam kunjungan tersebut turut hadir jajaran Balai P3KP Kalimantan II, Kepala Seksi Wilayah I dan II, Satuan Kerja PKP Kalimantan Timur, PPK Program BSPS, serta perwakilan Dinas Perumahan dan Permukiman Kota Balikpapan, kelurahan, RT, dan tokoh masyarakat setempat.

Tinggalkan Komentar