PTMB Akui Produksi Meningkat, Tapi Distribusi Masih Ada Kendala

Balikpapan, Gerbangkaltim.com – Perumda Tirta Manuntung Balikpapan (PTMB) saat ini mencatat peningkatan produksi air bersih dibandingkan tahun sebelumnya. Kendati produksi meningkat, namun distribusi ke sejumlah wilayah masih mengalami kendala
Direktur Utama PTMB, Yudhi Saharuddin mengakan, produksi air bersih saat ini mencapai 1.460 liter per detik, dimana jumlah meningkat jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang hanya sekitar 1.360 liter per detik.
“Kalau kita tarik data, kapasitas produksi sudah mencapai 1.460 liter per detik dari kapasitas terpasang sekitar 1.510 liter per detik. Artinya, ada peningkatan produksi air bersih,” ujarnya, Senin (5/5/2025).
Diakui Yudhi, meski produksi air meningkat, namun distribusi air ke pelanggan belum sepenuhnya lancar. Dimana wilayah yang berada di ujung jaringan dan kawasan berbukit seperti Gunung Bugis dan Argomulyo masih menghadapi gangguan aliran. Masalah utama terletak pada tekanan air yang tidak maksimal, akibat kebocoran pipa di bagian bawah jalur distribusi.
“Kami melakukan rekayasa distribusi harian, termasuk pengiriman air bersih menggunakan truk tangki ke daerah-daerah yang terdampak. Setiap malam kami atur daerah mana yang dialiri dan mana yang dikurangi alirannya, tergantung kebutuhan dan kondisi lapangan,” tukasnya.
Untuk mengatasi persoalan tersebut, katanya, PTMB saat ini tengah menjalankan program optimalisasi, rehabilitasi, dan revitalisasi jaringan distribusi. Di wilayah Balikpapan Timur, PDAM telah memasang alat bantu tekanan berupa lisefor untuk memperkuat aliran air ke daerah-daerah tinggi. Program serupa juga akan diterapkan di wilayah Balikpapan Utara dan Balikpapan Barat, khususnya di kawasan Kilometer 12.
“Kami juga memperbesar ukuran pipa dan menambah lisefor jika diperlukan. Selain itu, pipa-pipa tua yang rawan bocor juga sedang kami ganti, termasuk yang berada di bawah Jembatan Batu Arang,” ucapnya.
Di sisi lain, katanya, tingginya permintaan sambungan baru menjadi tantangan tersendiri. Saat ini, PDAM Balikpapan telah melayani sekitar 117 ribu sambungan rumah tangga, untuk memenuhi kebutuhan air bersih dari hampir 900 ribu penduduk.
“Kami belum bisa mengakomodasi seluruh permintaan sambungan baru. Fokus kami masih pada pelanggan eksisting agar layanan tetap optimal. Jika dipaksakan, jam layanan yang semula 24 jam bisa turun jadi 18 atau bahkan 12 jam,” tukasnya.
Yudhi juga menyoroti keterbatasan sumber air baku di Balikpapan. Berbeda dengan daerah seperti Samarinda yang mengandalkan Sungai Mahakam, Balikpapan bergantung pada Waduk Manggar dan sumber lokal lainnya yang terbatas kapasitasnya.
“Ini bisa menjadi bom waktu. Jumlah penduduk terus bertambah, tapi sumber air baku tidak ikut meningkat,” ungkapnya.
Sebagai solusi jangka panjang, PDAM mendorong percepatan proyek pembangunan Bendungan Aji Raden dan Sepaku Semoi, serta membuka opsi pengaliran air Sungai Mahakam ke Balikpapan. Studi kelayakan telah dilakukan, dan kini tengah disusun perhitungan biaya serta potensi pendapatannya.
“Kami juga mendesak agar proyek penyediaan air baku regional ini dapat masuk dalam Proyek Strategis Nasional,” tutupnya.
BACA JUGA